Wanita

Pilu, Ibu Tunggal Ini Kehilangan 3 Putranya karena Kanker yang Sama

Putra keduanya merupakan seorang koki terkenal.

Vika Widiastuti

Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)
Ilustrasi kanker (Pixabay/PDPics)

Himedik.com - Seoranh ibu tunggal di Filipina harus menghadapi kenyataan pahit. Ia kehilangan 3 putranya dalam 4 tahun karena penyakit kanker yang sama.

Wanita bernama Lorelei Go itu harus kehilangan tiga anaknya akibat penyakit kanker yang sama. Awalnya pada 11 Juni 2014, Lorelei kehilangan anak sulungnya, Rowden karena sirosis.

Enam belas bulan setelahnya, ia kembali kehilangan putranya keduanya, Hasset yang kalah melawan sirosis juga. Hasset merupakan seorang koki terkenal.

Sementara Rowden, sebelum kematiannya telah menyentuh hati banyak orang. Sebab, ia meninggal 10 jam setelah menikahi sang pujaan hati.

Dilaporkan en.goodtimes.my, sejak kematian kedua putranya, Lorelei hanya memiliki Hisham. Namun sayang, Hisham juga didiagnosis menderita kanker hati.

Saat baru ketahuan, sirosis yang dialami Hisham masih tahap awal. Ia pun melakukan segalanya untuk mencegah penyebaran kankernya.

Ilustrasi penyakit hati / penyakit liver. (shutterstock)
Ilustrasi penyakit hati / penyakit liver. (shutterstock)

Mulai dari diet ketat hingga terbang ke Guangzhou, China demi mencoba pengobatan alternatif yang disebut cryosurgery. Namun, kankernya menyebar dengan cepat dan dokter mengatakan, Hisham tidak akan selamat dari operasi karena kankernya sudah tahap 4.

Lorelei dan Hisham pun putus asa mendengar kata-kata dokter dan cryosurgery merupakan satu-satunya harapan mereka.

Pada 1 November 2017, Lorelei dan Hisham kembali ke Filipina di mana Lorelei menyewa seorang perawat swasta untuk merawat putranya di rumah. Lorelei pun terus berdoa agar putanya bisa sembuh.

"Satu-satunya doa saya adalah agar Tuhan memberikan Hisham kepada saya. Saya sudah kehilangan dua putra saya dan saya tidak bisa membayangkan hidup tanpa Hisham. Jika Tuhan mendengar doa saya, itu akan menjadi hadiah terindah yang pernah saya terima. Saya takut kehilangan Hisham. Sangat takut," lirihnya.

Namun, takdir berkata lain, Hisham meninggal karena kanker pada 14 November saat usianya 27 tahun.

Lorelei mengatakan, ia awalnya mempertanyakan rencana Tuhan, tetapi pada akhirnya, dia tahu bahwa itu adalah bagian dari rencana Tuhan untuk menguji dan membuat imannya kuat.

Ia percaya bahwa suatu hari, dia dan semua putranya akan bersatu kembali dan dia akan menunggu waktu itu datang.

"Setiap kali saya memikirkan di mana mereka sekarang, saya hanya ingat bahwa mereka bahagia sekarang dan mereka tidak lagi kesakitan. Itu menyakitkan, tetapi waktu akan datang dan saya akan bersama mereka lagi. Saya hanya akan menunggu saat kita semua bisa bersama lagi dan itu memberi saya kekuatan," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini