Wanita

Berenang Pakai Lensa Kontak, Wanita Ini Alami Kebutaan karena Infeksi

Awalnya matanya memerah, seminggu kemudian matanya berair dan ia mengalami migrain.

Vika Widiastuti

Ilustrasi lensa kontak. (Shutterstock)
Ilustrasi lensa kontak. (Shutterstock)

Himedik.com - Beberapa waktu lalu, seorang wanita berusia 44 tahun dilaporkan mengalami infeksi parah di matanya akibat mengenakan lensa kontak ketika mandi dan berenang. Mata wanita tersebut rusak akibat amoeba yang masuk ke matanya. 

Ternyata seorang gadis berusia 20 tahun bernama Miyako Aiko-Murray mengalami hal yang sama. Gadis asal London tersebut berlibur ke Malta pada musim panas tahun lalu dan lupa melepas lensa kontaknya saat berenang.

Namun, saat berenang matanya terhantam gelombang dan memerah. Saat itu, ia belum berpikir ada yang serius hingga seminggu setelahnya ketika menghadiri pernikahan teman, matanya terus berair.

Bukan itu saja, dilaporkan metro.co.uk, Miyako juga mengalami migrain. Ia kemudian meminum obat penghilang rasa sakit dan beristirahat selama resepsi pernikahan. Namun, semua jadi lebih memburuk seiring waktu.

Ia kemudian memeriksakan dirinya ke dokter, tiga hari setelah ia memulai pekerjaan barunya. Ia menggambarkan rasa sakit di matanya seperti ada 'logam' di matanya.

Ilustrasi lensa kontak. (Shutterstock)
Ilustrasi lensa kontak. (Shutterstock)

"Seorang spesialis meminta saya untuk memeriksakan diri ke A&E ketika rasa sakitnya semakin parah. Saya pergi beberapa kali, tetapi mereka tidak benar-benar melihatnya. Saya akan diminta pulang dalam lima menit," katanya dilansir dari world of buzz. 

"Seiring waktu, bekas luka tumbuh dan tumbuh. Saya bangun suatu hari dan menyadari bahwa saya tidak bisa melihat apa-apa. Bahkan ketika saya menyalakan lampu, saya tetap tidak bisa melihat apa-apa. Saya mulai memanggil ibu saya. Sangat mengejutkan," lanjutnya.

Ia kemudian didiagnosis dengan Keratitis Acanthamoeba (AK), infeksi langka yang merusak bagian depan mata, yang lebih banyak terjadi pada orang yang mengenakan lensa kontak.

Infeksi ini berisiko saat mereka mengenakan lensa kontak ketika berenang, mandi, menggunakan bak mandi air panas, bersentuhan dengan air yang terkontaminasi, menyimpan dan menangani lensa dengan tidak benar.

Ilustrasi: mata merah. (Shutterstock)
Ilustrasi: mata merah. (Shutterstock)

Bakteri yang menginfeksi kornea tersebut harus segera diobati agar tidak menyebabkan kebutaan permanen. Terhadap Miyako, dokter meresepkan obat tetes mata yang perlu dipakai setiap jam selama sebulan. Ia mengungkapkan rasanya seperti menuangkan pemutih ke matanya.

Miyako telah berhenti dari pekerjaannya sejak Desember 2018. Keadaannya memburuk pada Maret 2019, ketika ia terkena infeksi sekunder yang menyebabkan jaringan parut di korneanya semakin parah.

Saat ini, Miyako membutuhkan transplantasi kornea jika ingin melihat lagi. "Sangat tidak mungkin bagi saya untuk pergi sendiri karena cahaya benar-benar memengaruhi saya. Saya tidak menggunakan telepon atau teknologi apapun karena membuat saya pusing melihat layar. Saya hanya duduk di ruangan gelap untuk menghadapi depresi dan kecemasan," pungkasnya.

 

Berita Terkait

Berita Terkini