Wanita

Mewarnai Rambut Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara

Disarankan untuk tidak terlalu sering mewarnai rambut.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi mewarnai rambut. (pixabay/MabelAmber)
Ilustrasi mewarnai rambut. (pixabay/MabelAmber)

Himedik.com - Demi tampil beda dan modis, mewarnai rambut menjadi pilihan banyak wanita. Namun, metode ini rambut bukannya tanpa risiko karena sering dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara.

Seperti dilansir dari Independent, menurut sebuah studi oleh ahli bedah London Kefah Mokbel, wanita yang mewarnai rambut memiliki tingkat kenaikan 14 persen untuk risiko kanker payudara.

Profesor Mokbel, yang bekerja di Rumah Sakit Princess Grace di Marylebone, London, menyarankan agar wanita mengecat rambut mereka tidak lebih dari 2 hingga 5 kali setahun.

Dia juga merekomendasikan penggunaan sebanyak mungkin produk alami pada rambut.

"Meskipun studi lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi hasil kami, temuan kami menunjukkan bahwa paparan pewarna rambut dapat berkontribusi terhadap risiko kanker payudara," ujar Profesor Mokbel.

Mewarnai Rambut Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara - 1
Ilustrasi mewarnai rambut. (Shutterstock)

Penelitian lain yang dilakukan di Finlandia juga menemukan hubungan antara wanita yang menggunakan pewarna rambut dan kemungkinan mengembangkan kanker payudara.

"Kami memang mengamati hubungan statistik antara penggunaan pewarna rambut dan risiko kanker payudara dalam penelitian kami," kata Sanna Heikkinen selaku kepala peneliti.

Meski demikian, mewarnai rambut bukan satu-satunya pemicu naiknya tingkat risiko kanker payudara.

Mewarnai Rambut Disebut Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Payudara - 2
Ilustrasi mewarnai rambut. (Shutterstock)

"Tidak mungkin untuk langsung mengonfirmasi hubungan sebab-akibat," kata dia.

"Mungkin, misalnya, bahwa wanita yang menggunakan pewarna rambut juga menggunakan kosmetik lain lebih banyak dari wanita yang dilaporkan tidak pernah menggunakan pewarna rambut," imbuhnya.

Berita Terkait

Berita Terkini