Wanita

Gejala Baru, Wanita Positif Corona Covid-19 Ini Alami Gangguan Pendengaran

Seorang wanita yang dinyatakan positif virus corona Covid-19 ini mengalami gejala berupa gangguan pendengaran, gejala berbeda yang tidak dialami orang pada umumnya. Up

Yasinta Rahmawati | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi sakit telinga - (Shutterstock)
Ilustrasi sakit telinga - (Shutterstock)

Himedik.com - Julia Buscaglia, wanita 20 tahun asal Amerika yang didiagnosis positif virus corona Covid-19 menceritakan pengalamannya. Ia mengaku mengalami gejala infeksi virus corona Covid-19 yang berbeda dengan orang pada umumnya.

Julia Buscaglia yang tinggal di Italia ini mengeluh mengalami gejala gangguan pendengaran yang diceritakannya melalui Twitter. Cuitannya pun viral dan mendapat respons dari seseorang yang terinfeksi virus corona Covid-19 dengan gejala berbeda dari umumnya.

"Aku rasa aku perlu memberi tahu kalian semua bahwa gejala corona Covid-19 tidak selalu sama seperti yang diinformasikan selama ini. Bahkan Anda bisa positif corona tanpa mengalami gejala apapun," tulisnya di Twitter dikutip dari New York Post.

Sebelumnya CDC mengatakan bahwa gejala virus corona Covid-19 mulai muncul setelah masa inkubasi 14 hari, yakni berupa batuk kering, demam dan sesak napas.

Dalam kasus kali ini, Julia Buscaglia mengaku mulai merasakan tidak enak badan atau sakit pada 29 Febuari 2020. Tetapi, keluhan yang dialaminya berbeda dengan pasien positif corona Covid-19 lainnya.

Ilustrasi demam. (unsplash)
Ilustrasi demam. (unsplash)

Julia justru mengalami gangguan pendengaran yang tidak disebutkan sebagai gejala infeksi virus corona Covid-19. Satu-satunya gejala yang menyerupai hanya demam.

"Saya bangun dengan kesakitan. Kepalaku berdebar, telingaku berdenyut dan tenggorokanku seperti terbakar," katanya.

Selain itu, Julia juga merasa tubuhnya sangat sakit, kedinginan dan demam 37 derajat celcius. Ia juga sempat mengonsumsi obat anti-inflamasi dan hanya istirahat di tempat tidur seharian.

Pada awal Maret 2020, ia mulai bangun dengan kondisi yang lebih baik. Tetapi, ia tetap memutuskan untuk pergi ke dokter untuk cek corona Covid-19.

Saat itu dokter mengatakan Julia hanya menderita pilek. Tetapi setelahnya, Julia mulai kehilangan pendengarannya di telinga kiri meskipun tidak mengalami batuk kering.

Esok harinya, Pendengaran kedua telinganya semakin hilang atau terganggu. Ia juga mulai merasakan banyak dahak di tenggorokannya, tapi ia mengira hanya gejala biasa di musim dingin.

Beberapa hari berlalu, kondisinya pun semakin memburuk. Ia semakin tidak bisa mendengar dan mencium sesuatu sampai akhirnya kembali ke Amerika.

"Pada titik ini saya sudah kehilangan semua kemampuanku mendengar, merasakan dan mencium sesuatu. Tapi saya tidak pilek dan batuk," tulisnya.

"Saya juga merasakan sakit kepala terus-menerus dari siang hari dan saya obati dengan tylenol. Esok harinya, saya pulang ke Amerika," lanjutnya.

Pada pertengahan Maret 2020, Julia kembali menjalani tes corona Covid-19 karena kondisinya terus memburuk. Mulanya, Julia tidak berencana periksa.

Tetapi, keluarganya yang bertugas di bidang kesehatan ingin memastikan Julia tidak terinfeksi virus corona Covid-19. Ternyata benar, Julia positif terinfeksi virus corona Covid-19 dan ia mulai mengalami batuk ringan.

"Aku terngang, bagaimana aku bisa positif virus corona Covid-19? saya tidak mengalami gejala apapun selama ini, saya mendapatkan izin dokter untuk berpergian. Tapi saya memang berasal dari negara yang sedang terkena wabah," ujarnya.

Seteah itu, Juli menjalani perawatan isolasi. Kini kondisinya pun sudah membaik dan dua hasil tesnya negatif corona. Tetapi, Julia masih menjalani karantina untuk berjaga-jaga.

Berita Terkait

Berita Terkini