Wanita

Kopi Dapat Menurunkan Lemak Tubuh pada Wanita, Alternatif Diet Baru?

Temuan ini memiliki hasil konsisten baik kopi yang dikonsumsi berkafein atau tanpa kafein.

Yasinta Rahmawati

Kopi. (pixabay)
Kopi. (pixabay)

Himedik.com - Kabar baik untuk wanita yang gemar minum kopi. Sebuah penelitian terbaru wanita yang minum dua atau tiga cangkir kopi sehari ditemukan memiliki total lemak tubuh dan perut lebih rendah daripada mereka yang minum lebih sedikit.

Dilansir dari Medical Xpress, hal itu menurut sebuah studi baru yang diterbitkan dalam The Journal of Nutrition.

Para peneliti memeriksa data dari Survei Pemeriksaan Kesehatan dan Gizi Nasional, yang diselenggarakan oleh Center for Disease Control (CDC) di Amerika Serikat.

Mereka melihat hubungan antara cangkir kopi yang diminum per hari, dan persentase lemak tubuh total dan perut atau batang tubuh gemuk (adipositas).

Mereka menemukan bahwa wanita berusia 20-44 yang minum dua atau tiga cangkir kopi per hari memiliki tingkat adipositas terendah, 3,4 persen lebih rendah daripada orang yang tidak mengonsumsi kopi.

Di antara wanita berusia antara 45-69, mereka yang minum empat atau lebih cangkir memiliki persentase adipositas 4,1% lebih rendah.

Ilustrasi (shutterstock)
Ilustrasi (shutterstock)

Secara keseluruhan, persentase total lemak tubuh rata-rata adalah 2,8% lebih rendah di antara wanita dari segala usia yang minum dua atau tiga cangkir kopi per hari.

Temuan ini memiliki hasil konsisten baik kopi yang dikonsumsi berkafein atau tanpa kafein, di antara perokok/non-perokok dan mereka yang menderita penyakit kronis bila dibandingkan dengan yang sehat.

Pada pria, hubungannya kurang signifikan. Meskipun pria berusia 20-44 yang minum dua atau tiga cangkir per hari memiliki lemak total 1,3% lebih sedikit dan lemak batang 1,8% lebih sedikit dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi kopi.

Wisata Kopi Virtual. (Pexels)
Wanita minum kopi. (Pexels)

Lee Smith, Pembaca Kesehatan Masyarakat di Anglia Ruskin University dan penulis senior studi ini, mengatakan penelitian ini menunjukkan bahwa mungkin ada senyawa bioaktif dalam kopi selain kafein yang mengatur berat badan.

Sehingga, senyawa tersebut bisa saja berpotensi digunakan sebagai anti-obesitas. "Bisa jadi kopi itu, atau bahan-bahannya yang efektif, dapat diintegrasikan ke dalam strategi diet sehat untuk mengurangi beban kondisi kronis yang terkait dengan epidemi obesitas."

Berita Terkait

Berita Terkini