Wanita

Virus Corona Hidup Tidak Ditemukan di ASI, WHO Imbau Ibu Tetap Menyusui

Menurut WHO, virus corona tidak dapat ditularkan melalui ASI.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi menyusui (Shutterstock)
Ilustrasi menyusui (Shutterstock)

Himedik.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan virus corona tidak dapat ditularkan melalui ASI pada ibu yang positif terinfeksi Covid-19. Inilah sebabnya WHO terus mendorong ibu untuk tetap menyusui buah hati.

"Kita tahu bahwa anak-anak memiliki risiko Covid-19 yang relatif rendah, tetapi berisiko tinggi terhadap berbagai penyakit dan kondisi lain yang mencegah pemberian ASI," kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam jumpa pers pekan lalu.

Tedros mengatakan WHO telah berhati-hati menyelidiki risiko wanita menularkan penyakit ke anak mereka. Hasilnya, tim menemukan bahwa ibu harus terus menyusui, kecuali dia sakit parah untuk terus melakukannya.

"Berdasarkan bukti yang tersedia, saran WHO adalah bahwa manfaat menyusui melebihi risiko potensial penularan Covid-19," sambungnya, dikutip dari Fox News.

Anshu Banerjee, direktur Departemen Kesehatan Reproduksi dan Penelitian WHO, mengatakan hanya "fragmen" virus yang ada dalam ASI dan virus hidup belum terdeteksi dalam ASI.

Ilustrasi ibu menyusui. (Shutterstock)
Ilustrasi ibu menyusui. (Shutterstock)

"Jadi, risiko penularan dari ibu, oleh karena itu, sejauh ini, belum ditetapkan," ujar Banerjee.

Demi keamanan, WHO telah mengunggah pedoman untuk fasilitas kesehatan yang mempertahankan layanan yang diperlukan untuk perawatan bayi baru lahir selama pandemi virus corona.

WHO mendorong wanita tetap merawat bayi mereka dan menginstruksikan untuk menggendong sekaligus melakukan skin to skin pada bayi baru lahir meski sang ibu positif tertular virus corona.

Namun, sang ibu harus tetap menjalankan protokol keamanan. Hal yang dimaksud seperti menjaga kebersihan ketika menyusui dan menggendong bayi mereka.

"ASI mengandung antibodi dan manfaat imunologis lainnya yang dapat membantu melindungi terhadap penyakit pernapasan," tulis WHO dalam laporan mereka.

"Pengalaman yang diperoleh sejauh ini menunjukkan bahwa perjalanan penyakit Covid-19 umumnya tidak parah pada bayi dan anak kecil. Risiko utama penularan tampaknya berasal dari saluran pernapasan ibu yang terinfeksi," kata WHO dalam pernyataan tersebut.

Berita Terkait

Berita Terkini