Wanita

Bukan Cuma Hamil, 4 Kondisi Ini Bisa Jadi Penyebab Telat Menstruasi

Telat menstruasi bisa dipicu oleh berbagai kondisi kesehatan.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

menstruasi tidak teratur (AdobeStock)
menstruasi tidak teratur (AdobeStock)

Himedik.com - Proses ovulasi dan menstruasi bergantung pada keseimbangan hormon yang rapuh. Hal ini yang membuat menstruasi sering kali telat karena masalah keseimbangan hormon. 

Jika hormon-hormon ini dilepaskan sedikit saja, maka dapat menyebabkan telat menstruasi. Melansir dari Insider, berikut adalah beberapa hal yang dapat memengaruhi periode menstruasi Anda, antara lain:

1. Stres

Stres tidak hanya memengaruhi kesehatan mental namun juga hormon, sehingga bisa berpengaruh pula pada siklus menstruasi.

Menurut dokter G. Thomas Ruiz, MD, OB/GYN di Memorial Care Orange Coast Medical Center di Fountain Valley, California mengatakan bahwa saat stres, Anda akan mengalami peningkatan hormon kortisol atau hormon stres.

Kortisol yang meningkat akan menekan sekresi LH yang kemudian akan memengaruhi ovulasi. Stres juga dapat menurunkan kadar hormon estrogen dan progesteron di mana akan membuat menstruasi tidak teratur.

2. Perubahan jam tidur

Jadwal tidur yang konsisten menjaga konsistensi jadwal menstruasi Anda. 

"Namun ketika jam tidur Anda berubah, sekresi hormon tidak sekonsisten dan seteratur biasanya yang dapat memengaruhi sekresi hormon reproduksi," kata Evelyn Mitchell, MD, dokter kandungan dan ginekolog dari Keck Medicine of USC.

Jika tubuh Anda tidak melepaskan hormon yang berhubungan dengan menstruasi, Anda bisa mengalami menstruasi yang terlambat atau terlewat. Selain itu, kurang tidur dapat menyebabkan stres yang juga dapat memengaruhi jadwal menstruasi Anda.

3. Penurunan berat badan

Mitchell mengatakan saat berat badan menurun drastis, otak mungkin tidak mengeluarkan hormon pelepas gonadotropin (GnRH). GnRH adalah hormon yang mengontrol sekresi hormon lain yang dilepaskan oleh kelenjar pituitari, termasuk hormon reproduksi seperti FSH dan prolaktin.

Hal ini yang membuat kelenjar pituitari tidak akan sinyal bahwa ia perlu mengeluarkan hormon reproduksi sehingga mengakibatkan telat menstruasi.

Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)
Ilustrasi menstruasi. (Shutterstock)

4. Penambahan berat badan

Sama seperti penurunan berat badan, kenaikan berat badan juga dapat menyebabkan telat menstruasi. Jaringan adiposa atau lemak tubuh, menghasilkan estrogen. 

Jadi ketika Anda memiliki berat badan berlebih, Anda memiliki kelebihan estrogen yang beredar di tubuh yang dapat mengganggu proses hormonal di otak Anda. "Estrogen dapat memberikan umpan balik negatif ke otak dan pada gilirannya menyebabkan kurangnya ovulasi dan telatnya menstruasi," kata Mitchell.

"Selain itu, jika Anda kelebihan berat badan dan memiliki tingkat estrogen yang sangat tinggi, otak Anda mungkin tidak merasakan peningkatan produksi estrogen dari ovarium ketika tiba saatnya untuk berovulasi, kemudian ovulasi dan menstruasi tidak akan terjadi," imbuh Ruiz.

Berita Terkait

Berita Terkini