Wanita

Demi Lovato Akui Gangguan Makan Sudah Menurun di Keluarganya

Bisakah gangguan makan menurun dalam keluarga?

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Demi Lovato. (fanpop.com)
Demi Lovato. (fanpop.com)

Himedik.com - Penyanyi sekaligus aktris Demi Lovato selama ini sangat terbuka dengan kondisi kesehatannya, terutama masalah pemulihan gangguan makan yang diidapnya sejak dulu.

Ia pernah mengatakan bahwa gangguan makan bulimia menurun di keluarganya. Demi pernah mengungkapkan bahwa ibunya mengidapnya.

"Nenekku menderita bulimia, ibuku juga mengidapnya, aku pun sama, dan mudah-mudahan anak-anakku tidak akan mengidapnya, tapi ini semacam kecanduan. Itu turun-temurun," jelasnya pada saat itu, dilansir dari Self.

Menurut Mayo Clinic, gangguan makan bulimia nervosa memang berpotensi menurun dalam keluarga karena genetik kemungkinan berperan.

Di sisi lain, psikolog klinis Alicia H. Clark mengatakan bahwa kelainan makan seperti bulimia sangat sensitif terhadap lingkungan.

Demi Lovato (Instagram/LLovato)
Demi Lovato (Instagram/LLovato)

Artinya, kata Clark, bahwa jika seseorang melihat orang-orang di sekitarnya menderita hal tersebut, maka orang tersebut lebih berisiko mengalaminya.

"Bumilia adalah tentang citra tubuh, mencoba mengendalikan impuls, dan mencoba menyesuaikan diri dengan standar citra tubuh yang tidak realistis," jelas Clark.

Menurut Clark, kemungkinan hal itulah yang menyebabkan sang penyanyi mengidap bulimia.

"Ini yang mungkin Demi pelajari dari melihat ibunya yang juga melihat dari ibunya. Menyaksikan orangtua terlibat dalam perilaku makan yang tidak teratur sangat berdampak karena anak perempuan berjuang untuk mempertahankan bentuk tubuh yang tidak realistis saat melewati masa remaja dan memiliki lekuk tubuh," jelasnya.

Spesialis gangguan makan dan citra tubuh Adrienne Ressler mengungkapkan bahwa gangguan makan sangat kompleks.

"Meski bulimia itu sendiri mungkin tidak diturunkan, masalah kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan dapat diturunkan dan dapat menjadi faktor yang membuat seseorang lebih rentan mengalami gangguan makan," imbuh Ressler.

Berita Terkait

Berita Terkini