Himedik.com - Seorang wanita sedang dalam program hamil, sebaiknya tidak memakai ganja. Sebab, narkotika tersebut dapat mengurangi potensi hamil.
Selain itu, pengguna ganja memiliki perbedaan kadar hormon reproduksi tertentu yang memengaruhi peluang hamil.
Baca Juga
"Hasil ini menyoroti hubungan potensi bahaya antara penggunaan ganja dan hasil kesehatan reproduksi," tulis peneliti dari Institut Kesehatan Nasional AS (NIH), dilansir Live Science.
Peneliti menganasilis lebih dari 1.200 wanita berusia 18 hingga 40 tahun yang sedang mencoba hamil dan pernah mengalami satu atau dua kali keguguran sebelumnya.
Sebelum menemukan hasil, peneliti telah menghitung faktor-faktor yang dapat memengaruhi kesuburan, seperti usia, indeks massa tubuh (IMT), dan asupan alkohol.
Pada akhir studi yakni enam bulan kemudian, peneliti menemukan pengguna ganja 41% lebih kecil kemungkinannya untuk hamil dibandingkan yang tidak memakai ganja.
Namun, penelitian yang terbit di jurnal Human Reproduction pekan lalu ini hanya melibatkan sejumlah kecil wanita yang menggunakan ganja.
Jadi, studi ini tidak membuktikan bahwa penggunaan ganja secara langsung dapat menyebabkan masalah kesuburan, tetapi hanya ada hubungan antara penggunaan obat terlarang tersebut dan rendahnya kemungkinan hamil.
Meski begitu, penulis tetap mengatakan bahwa wanita harus berhati-hati jika ingin hamil untuk tidak memakai ganja.
Mereka menyerukan penelitian lebih lanjut untuk mengeksplorasi efek ganja pada kesuburan, terutama mengingat legalisasi ganja sebagai penggunaan obat di beberapa negara.
American College of Obstetricians dan Gynecologists sudah mengimbau kepada wanita hamil atau sedang mencoba hamil untuk menghentikan penggunaan ganja karena dampaknya pada perkembangan otak janin.
Sedangkan studi pada hewan menemukan ganja dapat memengaruhi lapisan rahim dan memperkecil kemungkinan embrio untuk berhasil ditanamkan.