Wanita

Terpapar Matahari, Pekerja Outdoor Risikonya Kecil Kena Kanker Payudara

Perempuan yang bekerja di luar ruangan memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi karena sering terpapar matahari yang terkait dengan menurunnya risiko kanker payudara.

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Ilustrasi di bawah sinar matahari. (pixabay)
Ilustrasi di bawah sinar matahari. (pixabay)

Himedik.com - Lebih sering tertapapar matahari di jam kerja, bekerja di luar ruangan atau outdoor selama bertahun-tahun disebut mengurangi risiko kanker payudara pada usia 50 tahun ke atas. Hal ini dinyatakan dalam penelitian yang terbit pada jurnal Occupational & Environmental Medicine.

Melansir dari Medical Xpress, perempuan yang bekerja di luar ruangan memiliki kadar vitamin D yang lebih tinggi karena sering terpapar matahari. Dengan kadar vitamin D yang tinggi, maka memungkinkan adanya perlidungan lebih baik terhadap penyakit tersebut.

Meningkatnya insiden kanker payudara selama paruh terakhir abad ke-20 telah menimbulkan dugaan bahwa hal ini mungkin terkait dengan kekurangan vitamin D. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa tingkat vitamin D yang lebih tinggi dalam darah dapat dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah.

Paparan sinar matahari dapat menjadi asupan pengganti untuk kadar vitamin D dalam jangka panjangkarena tubuh membuat vitamin D terutama di tengah hari kerja antara pukul 10.00 dan 15.00. Pekerja luar ruangan terpapar pada tingkat yang jauh lebih tinggi daripada mereka yang bekerja di dalam ruangan.

Para peneliti mengidentifikasi 38.375 wanita di bawah usia 70 tahun yang telah didiagnosis dengan kanker payudara primer dari Danish Cancer Registry.

Ilustrasi kanker payudara
Ilustrasi kanker payudara

Setelah memperhitungkan faktor-faktor yang berpotensi berpengaruh, peneliti menunjukkan bahwa paparan matahari akibat pekerjaan luar ruangan jangka panjang dikaitkan dengan risiko kanker payudara yang lebih rendah setelah usia 50 tahun.

Occupational exposure pada wanita yang bekerja selama 20 tahun atau lebih dikaitkan dengan peluang 17 persen lebih rendah berisiko mengalami kanker payudara. Sementara tingkat cumulative exposure tertinggi dikaitkan dengan penurunan peluang 11%.

Meski demikian, studi ini adalah studi observasional sehingga tidak dapat menetapkan hubungan sebab akibat. Namun demikian, para peneliti menyimpulkan bahwa studi ini menunjukkan hubungan terbalik antara paparan sinar matahari di jam kerja dalam jangka panjang dan kanker payudara.

Berita Terkait

Berita Terkini