Wanita

Kasus Langka, Seorang Wanita Selalu Menangis Darah Saat Periode Menstruasi

Padahal, matanya normal, tidak terluka, dan sang wanita tidak memiliki penyakit apa pun.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi wanita menangis - (Shutterstock)
Ilustrasi wanita menangis - (Shutterstock)

Himedik.com - Sebuah kasus langka dalami seorang wanita berusia 25 tahun. Wanita yang tidak disebutkan namanya ini mendatangi UGD dengan air mata darah di kedua matanya. Ia mengatakan kejadian ini sudah terjadi dua kali dalam dua bulan terakhir.

Air mata darah merupakan kondisi yang dikenal sebagai hemoclaria, dan dapat disebabkan oleh berbagai hal, lapor Live Science.

Dalam kasus wanita ini, matanya normal dan dia tidak sakit atau terluka. Namun, kondisinya ini selalu terjadi dalam permulaan periode haid.

Menurut dokter yang menanganinya, air mata sang wanita mungkin mewakili konvergensi yang sangat tidak biasa dari dua kondisi, yakni vicarious menstruation dan hemolacria.

Ilustrasi menangis melepaskan emosi (Foto: shutterstock)
Ilustrasi menangis (Foto: shutterstock)

Saat diperiksa, sang wanita tidak mengalami gejala lain seperti sakit kepala, pusing, atau masalah kesehatan lainnya. Matanya pun tidak rusak, tidak ada kelainan pada sinus dan saluran air mata.

Setelah mengesampingkan kemungkinan lain, dokter mendiagnosis sang wanita dengan vicarious menstruation.

Vicarious menstruation merupakan kondisi ketika seorang wanita mengalami pendarahan bulanan yang bisa keluar dari bagian tubuh lainnya, tidak hanya rahim. Jadi, darah bisa keluar dari hidung, telinga, paru-paru, puting susu, mata, hingga kulit.

Sang wanita ini juga mengaku ia sempat mengalami mimisan sebelum menangis darah.

Dokter pun merawatnya dengan kontrasepsi oral, dan setelah tiga bulan menjalani terapi hormonal, wanita ini tidak lagi mengalami pendarahan tambahan.

"Ini adalah kasus klinis yang langka dan tidak biasa," tulis para dokter.

Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk memahami apa yang menyebabkan kasus air mata darah wanita ini, dan untuk menentukan bagaimana kondisi seperti ini dirawat dalam jangka panjang.

Berita Terkait

Berita Terkini