Wanita

Kulit Mengelupas di Area Vagina, Waspada Tanda Berbagai Kondisi Berikut

Kulit mengelupas di area vagina bisa jadi tanda kondisi kesehatan tertentu.

Fita Nofiana

Ilustrasi miss v/organ intim/vagina. (Shutterstock)
Ilustrasi miss v/organ intim/vagina. (Shutterstock)

Himedik.com - Vagina menjadi salah satu bagian tubuh yang sensitif, bahkan kulit di sekitarnya bisa mengalami pengelupasan. Kondisi ini biasanya ringan, namun bisa mengganggu. 

Melansir dari Healthshot, berikut beberapa penyebab yang memicu pengelupasan kulit di area vagina, antara lain:

1. Infeksi ragi

Infeksi ragi sangat umum terjadi, hampir setiap perempuan mengalami setidaknya sekali dalam seumur hidupnya. Infeksi ini terjadi karena pertumbuhan berlebih dari jamur Candida yang merupakan bagian dari flora vagina, sehingga tak perlu terlalu dikhawatirkan. 

Masalah muncul ketika keseimbangan flora ini terganggu dan ada pertumbuhan berlebih. Beberapa tanda umum infeksi jamur vagina termasuk gatal, iritasi, rasa terbakar saat buang air kecil, nyeri saat berhubungan seks, dan keluarnya cairan seperti keju cottage berwarna abu-abu keputihan.

Ilustrasi menjaga vagina (Unsplash/Timothy Meinberg)
Ilustrasi menjaga vagina (Unsplash/Timothy Meinberg)

2. Dermatitis Kontak

Dermatitits kontak adalah ruam yang umumnya berkembang setelah area vagina Anda bersentuhan dengan iritan atau alergen, termasuk sabun, wewangian, deterjen, pelumas, dan lateks. Beberapa tanda umum dermatitis kontak termasuk munculnya ruam merah, gatal, lecet, mengelupas dan bengkak.

3. Eksim

Eksim adalah kondisi peradangan kulit yang disebut dermatitis atopik. Dalam kebanyakan kasus, flare-up terjadi di lengan dan di belakang lutut, tetapi bisa juga terjadi di tempat lain. 

"Beberapa gejala umum termasuk gatal, kekeringan, benjolan, pengelupasan, retakan dan kulit mengelupas di area vagina," kata Dr Sandhya Maheshwari, seorang ginekolog terkenal.

ilustrasi vagina. (Shutterstock)
ilustrasi vagina. (Shutterstock)


4. Vaginosis bakterial

Vaginosis bakterial terjadi ketika jenis bakteri tertentu tumbuh berlebihan di vagina. Beberapa aktivitas Anda bisa mengubah keseimbangan pH vagina, seperti ini termasuk hubungan seksual, menggunakan sabun wangi, dan sering melakukan douching.

5. Lichen sclerosus

Linchen sclerosus sebagian besar terlihat pada perempuan yang telah mencapai usia menopause dan terkadang pada gadis muda yang baru saja mencapai pubertas. 

"Ini umumnya terjadi dalam bentuk bercak putih di sekitar area genital, dan ditandai dengan gatal, ketidaknyamanan, dan robekan kulit," kata Dr Maheshwari.

Berita Terkait

Berita Terkini