Wanita

Didiagnosis Progeria, Gadis 16 Tahun Terlihat seperti Nenek-Nenek

Progeria yang dikenal juga sebagai sindrom Hutchinson-Gilford, adalah kelainan genetik progresif sangat langka yang menyebabkan anak-anak menua dengan cepat.

Yasinta Rahmawati

Raizel Calago, gadis 16 tahun asal Filipina yang mengidap progeria. (YouTube/Truly)
Raizel Calago, gadis 16 tahun asal Filipina yang mengidap progeria. (YouTube/Truly)

Himedik.com - Semua wanita tentu ingin terlihat awet muda seiring bertambahnya usia. Namun hal bertolak belakang harus dialami gadis asal Filipina, Raizel Calago yang menderita kondisi langka progeria.

Kondisi tersebut membuatnya tampak jauh lebih tua dari usianya yang baru 16 tahun.

Dilansir dari Oddity Central, Raziel Calago mengatakan bahwa pada Desember 2019 dia mulai melihat adanya kerutan beberapa hari setelah ruam muncul di sekujur tubuhnya.

Awalnya ia memeriksakan diri dan hanya diberi tahu bahwa itu dikarenakan serangga. Obat yang diresepkan pun tidak membantu.

Karena penampilannya, ia jadi malu untuk berinteraksi dengan teman-temannya seperti dulu.

Baru-baru ini Raizel tampil di acara TV populer "Kapuso Mo, Jessica Soho". Tim produksi acara membawanya ke ahli endokrinologi Dr. James Young dan setelah pemeriksaan, gadis itu didiagnosis mengalami progeria.

Raizel Calago, gadis 16 tahun asal Filipina yang mengidap progeria. (YouTube/Truly)
Raizel Calago, gadis 16 tahun asal Filipina yang mengidap progeria. (YouTube/Truly)

Perubahan fisik terlihat lebih tua yang disebabkan oleh progeria tidak dapat diubah, sehingga yang dapat dilakukan dokter adalah mencegah munculnya masalah kardiovaskular dan masalah persendian, di mana menjadi dua efek samping yang paling umum terjadi akibat progeria.

Dikutip dari Mayo Clinic, progeria yang dikenal juga sebagai sindrom Hutchinson-Gilford, adalah kelainan genetik progresif sangat langka yang menyebabkan anak-anak menua dengan cepat.

Mutasi gen tunggal bertanggung jawab atas terbentuknya kondisi progeria. Gen, yang dikenal sebagai lamin A (LMNA), membuat protein yang diperlukan untuk menyatukan pusat (inti) sel.

Ketika gen ini memiliki cacat (mutasi), bentuk abnormal dari protein lamin A yang disebut progerin diproduksi dan membuat sel tidak stabil dan mengarah pada proses penuaan progeria.

Raizel Calago, gadis 16 tahun asal Filipina yang mengidap progeria. (YouTube/Truly)
Raizel Calago, gadis 16 tahun asal Filipina yang mengidap progeria. (YouTube/Truly)

Namun tidak seperti banyak mutasi genetik, progeria jarang diturunkan dalam keluarga.

Penuaan akibat progeria bisa dimulai pada dua tahun pertama kehidupan anak. Anak-anak dengan progeria umumnya tampak normal saat lahir.

Selama tahun pertama, tanda dan gejala seperti pertumbuhan lambat dan rambut rontok, mulai muncul.

Masalah jantung atau stroke adalah penyebab kematian pada sebagian besar anak dengan progeria.

Harapan hidup rata-rata untuk anak dengan progeria adalah sekitar 13 tahun. Beberapa dengan penyakit ini mungkin mati lebih muda dan yang lain mungkin hidup lebih lama, bahkan hingga 20 tahun.

Hingga kini belum ada obat untuk menyembuhkan progeria.

Berita Terkait

Berita Terkini