Wanita

Studi: Ibu Hamil dan Menyusui Lebih Lambat Merespons Vaksin Covid-19

Ibu hamil dan menyusui lebih lambat dalam merespons suntikan vaksin Covid-19.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi ibu hamil. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)
Ilustrasi ibu hamil. (Arkadia Digital Media/Ema Rohimah)

Himedik.com - Studi baru menemukan bahwa ibu hamil dan menyusui merespons suntikan vaksin Covid-19 lebih lambat daripada wanita lainnya. Mereka juga memiliki antibodi yang kurang kuat untuk melawan virus corona Covid-19.

Tapi, studi ini juga menemukan respons ibu hamil dan menyusui pada dosis kedua vaksin Covid-19 terlihat hampir normal seperti wanita lainnya.

Hasil penelitian yang diterbitkan di jurnal Science Translational Medicine, menunjukkan bahwa ibu hamil dan menyusui tetap rentan terhadap virus corona Covid-19 setelah vaksinasi.

Studi ini menekankan pentingnya memberikan dosis kedua vaksin Covid-19 pada ibu hamil dan menyusui secara tepat waktu. Tapi, mereka juga memperhatikan tanda-tanda infeksi virus corona Covid-19 secara cermat.

Selama masa kehamilan, sistem kekebalan dibentuk untuk mentolerir janin secara efektif. Sehingga, hal ini bisa membuat ibu hamil sangat rentan terhadap patogen, seperti virus corona Covid-19.

ilustrasi vaksin Covid-19 [Envato Elements]
ilustrasi vaksin Covid-19 [Envato Elements]

Karena itu, ibu hamil lebih mungkin terinfeksi parah dan meninggal dunia karena virus corona Covid-19 dibandingkan wanita lain pada usia yang sama.

Penelitian sebelumnya telah menyarankan bahwa kehamilan juga bisa mengurangi respons ibu terhadap vaksin Covid-19. Tetapi, uji coba awal vaksin Covid-19 tidak melibatkan ibu hamil dan menyusui karena masalah keamanan.

Jadi dilansir dari New York Times, penelitian sebelumnya hanya memiliki informasi yang sangat terbatas mengenai seberapa baik ibu hamil dan menyusui itu merespons inokulasi.

Para peneliti menganalisis antibodi yang diproduksi oleh 84 ibu hamil, 31 ibu menyusui dan 16 wanita yang tidak hamil pada usia sama. Semuanya mendapatkan vaksin Covid-19 dari Pfizer dan Moderna.

Setelah penyuntikan dosis pertama, ibu hamil dan menyusui memiliki antibodi yang lebih sedikit dibandingkan wanita lain pada usia yang sama. Selain itu, antibodi mereka juga kurang efektif dalam merekrut bagian lain dari sistem kekebalan untuk melawan virus corona Covid-19.

Setelah 2 sampai 4 Minggu mereka mendapatkan suntikan dosis kedua vaksin Covid-19, ibu hamil dan menyusui memiliki antibodi sebanyak wanita lain seusianya.

Ibu hamil memiliki tingkat respons yang lebih efektif daripada ibu hamil pada suntikan dosis kedua vaksin Covid-19. Kualitas respons kekebalan mereka lebih mirip dengan wanita lain yang tidak hamil.

Para wanita yang mengikuti penelitian ini mendapatkan vaksin Covid-19 pada waktu berbeda selama kehamilan. Studi mendatang perlu menganalisis waktu optimal selama kehamilan untuk memberikan vaksinasi.

Berita Terkait

Berita Terkini