Wanita

Renang di Danau, Gadis Remaja Ini Malah Terkena Gonore!

Seorang gadis remaja terkena gonore ketika berenang di danau.

Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi gadis remaja terinfeksi gonore (Shutterstock)
Ilustrasi gadis remaja terinfeksi gonore (Shutterstock)

Himedik.com - Gadis remaja 11 tahun asal Austria menderita gonore setelah berenang di sebuah danau ketika berlibur di Italia.

Gadis remaja itu didiagnosis terinfeksi neisseria gonorrhoeae setelah berenang di sumber air panas di pulau danau kawah Pantelleria Specchio di Venere, yang juga dikenal sebagai "cermin venus".

Kasus infeksi gonore yang menimpa gadis remaja itu dilaporkan dalam sebuah penelitian yang dipublikasikan di Journal of Medical Case Reports.

Peneliti Universitas Auckland Selandia Baru dan Universitas Salzburg Austria mengatakan gadis itu menderita vulvovaginitis setelah dua hari berkunjung ke kolam renang tersebut.

Vulvovaginitis adalah peradangan atau iritasi pada vagina dan vulva. Sebagian besar kondisi ini bisa diatasi dengan mengoleskan krim antijamur yang dijual bebas.

Ilustrasi gadis remaja (Pexels/MART PRODUCTION)
Ilustrasi gadis remaja (Pexels/MART PRODUCTION)

Meskipun hasil tes gadis remaja itu positif gonore, angora keluarga lainnya justru negatif. Berdasarkan laporan penelitian, gadis remaja itu berenang bersama ayahnya di kolam yang berbeda dengan ibu dan adik perempuannya.

Karena gadis remaja itu tidak pernah melakukan kontak seksual, maka sudah dipastikan ia tidak tertular gonore melalui hubungan seks. Ada kemungkinan kolam tempatnya berenang sudah terkontaminasi gonococcus setelah masa inkubasi dua hari.

Beruntungnya, kondisi gadis remaja itu bisa diobati dengan ceftriaxone dan azithromycin tanpa efek samping. Dokter pun merekomendasikannya mandi air dadih selama dua minggu untuk membantu mengembangkan flora vaginanya.

Ia masih mengalami gejala gonore pada vagina selama beberapa hari. Tapi, ia dinyatakan negatif gonore setelah 4 minggu menggunakan obat-obatan tersebut.

Para ahli percaya bahwa suhu air yang sedikit asam bekerja sebagai sumber infeksi yang potensial. Penulis penelitian mengatakan bahwa perlu ada pemahaman publik mengenai risiko paparan patogen ketika mandi di kolam air panas dangkal yang sering dikunjungi masyarakat umum.

Mereka menyarankan pihak pengelola untuk memberikan tanda risiko, menyediakan tempat bilas dan sabun antibakteri di kolam air panas tersebut.

"Kasus yang kami teliti menggambarkan bahwa sangat jarang kasus gonore pada anak yang disebabkan oleh penularan nonseksual. Jadi, penularan gonore melalui air kolam yang terkontaminasi perlu dipertimbangkan," jelas para ahli dikutip dari Fox News.

Berita Terkait

Berita Terkini