Himedik.com - Selebgram Edelenyi Laura sedang berusaha mencari keadilan untuk dirinya, setelah cukup lama duduk di kursi roda akibat lumpuh.
Laura lumpuh karena pernah mengalami kecelakaan dengan mantan kekasihnya, Gaga Muhammad. Akibat kecelakaan tersebut, Laura mengalami spinal cord injury yang menyebabkan lumpuh total.
Baca Juga
"Spinal cord injury fighter," tulis Laura pada bio akun Instagram miliknya.
Spinal cord injury atau cedera tulang belakang yang merupakan kerusakan pada bagian mana pun dari sumsum tulang belakang atau saraf di ujung kanal tulang belakang.
Dilansir dari Mayo Clinic, kondisi ini sering menyebabkan perubahan permanen pada kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh lainnya di bawah lokasi cedera.
Jika Anda baru saja mengalami cedera tulang belakang, kondisi ini akan mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan. Anda mungkin merasakan efek dari cedera Anda secara mental, emosional dan sosial.
Kemampuan Anda mengontrol anggota tubuh setelah cedera tulang belakang tergantung pada dua faktor, di mana cedera terjadi pada sumsum tulang belakang dan tingkat keparahan cedera.
Bagian terendah dari sumsum tulang belakang yang tetap tidak rusak setelah cedera disebut sebagai tingkat neurologis cedera Anda. Tingkat keparahan cedera itu diklasifikasikan menjadi dua, yakni lengkap dan tidak lengkap.
1. Lengkap
Jika semua sensorik dan semua kemampuan untuk mengontrol gerakan atau fungsi motorik hilang di bawah cedera tulang belakang disebut cedera lengkap.
2. Tidak lengkap
Jika Anda memiliki beberapa fungsi motorik atau sensorik di bawah area yang terkena, kondisi itu disebut cedera tidak lengkap.
Selain itu, kelumpuhan akibat cedera tulang belakang dapat disebut sebagai:
1. Tetraplegia
Tetraplegia juga dikenal sebagai quadriplegia, yang berarti lengan, tangan, batang tubuh, kaki, dan organ panggul Anda semuanya terpengaruh oleh cedera tulang belakang Anda.
2. Paraplegia
Paraplegia merupakan kelumpuhan yang mempengaruhi seluruh atau sebagian dari batang tubuh, kaki dan organ panggul.
Cedera tulang belakang dapat menyebabkan satu atau lebih gejala berikut, termasuk kehilangan gerakan, kehilangan atau perubahan sensasi, kehilangan kontrol usus atau kandung kemih, aktivitas refleks yang berlebihan, perubahan fungsi seksual, rasa sakit yang disebabkan oleh kerusakan pada serabut saraf di sumsum tulang belakang, dan kesulitan bernapas.
