Anak

Jaga Kesehatan Mental Anak saat Pandemi, Psikolog Kenalkan Metode HADIR

Psikolog anak memberi tahu bagaimana orangtua dapat mendampingi anak dalam mengelola emosi dengan metode H-A-D-I-R.

Yasinta Rahmawati

Ilustrasi keluarga, orangtua dan anak perempuannya. (Shutterstock)
Ilustrasi keluarga, orangtua dan anak perempuannya. (Shutterstock)

Himedik.com - Situasi pandemi membuat banyak orangtua kerepotan. Sebab selain harus memindahkan pekerjaan kantor ke rumah, orangtua harus memantau anak yang juga sedang sekolah dari rumah.

Tentunya menjaga keseimbangan antara keluarga dan pekerjaan bisa menjadi tantangan tersendiri yang berdampak pada kesehatan mental. Beberapa riset menunjukkan orangtua lebih cepat mengalami stres saat pandemi ini.

Namun tak cuma orangtua, kesehatan mental anak juga bisa terganggu. Menurut Psikolog Anak, Fathya Artha Utami, banyak anak mengalami stres karena tekanan yang terjadi di rumah selama pandemi.

"Perubahan perilaku dan emosional serta adanya keluhan fisik pada anak adalah beberapa ciri stres yang bisa dialami anak-anak," jelasnya, dalam Virtual Media Briefing Tokopedia Hari Anak Nasional, Orang Tua Bahagia, Kunci Kesehatan Mental Anak, Kamis (22/7/2021).

"Sama halnya dengan orang tua, selama pandemi, anak pun bisa merasakan sedih, takut, tidak aman dan frustasi. Bedanya, orang tua lebih mampu untuk mengelola dan mengekspresikan emosi," tambahnya.

Virtual Media Briefing Tokopedia Hari Anak Nasional, Orang Tua Bahagia, Kunci Kesehatan Mental Anak.
Virtual Media Briefing Tokopedia Hari Anak Nasional, Orang Tua Bahagia, Kunci Kesehatan Mental Anak.

Nah di sini kepekaan orang tua untuk mendeteksi perilaku stres pada anak sangat dibutuhkan demi menjaga kesehatan mental keluarga. Kunci utamanya adalah dengan mengomunikasikan emosi dengan anak secara jujur agar orangtua tahu kebutuhan mereka.

Dengan mengomunikasikan secara jujur, orang tua dan anak akan dapat menyusun strategi untuk saling menenangkan emosi yang dirasakan. Pahami juga bahwa semua emosi yang dirasakan itu benar dan diterima.

"Yang orang tua perlu lakukan adalah berhenti, sadari dan berespons dengan penuh intensi/kesadaran. Jangan sampai yang kita respons bikin nyesel setelahnya, jadi it's okay ambil jeda dulu, beberapa detik utk menyadari apa emosi yang ada," jelas Fathya.

Fathya pun memberi tahu bagaimana orangtua dapat mendampingi anak dalam mengelola emosi dengan metode H-A-D-I-R.

"Yakni Hadapi dengan tenang, Anggap semua perasaannya penting, Dengarkan tanpa distraksi, Ingat untuk bantu menamai emosi anak dan Rembukan opsi, batasan serta solusi masalah," tuturnya.

Berita Terkait

Berita Terkini