Info

Hasil Studi, Anak Sulung Lebih Cerdas daripada Adiknya

Hasil tes IQ anak sulung kerap lebih tinggi daripada adik-adiknya.

Rauhanda Riyantama

Tiga bersaudara Nadine, Marcel, dan Mischa Chandrawinata. (Instagram/marcelchandra)
Tiga bersaudara Nadine, Marcel, dan Mischa Chandrawinata. (Instagram/marcelchandra)

Himedik.com - Dewasa ini, sebuah studi yang dipublikasikan Journal of Human Resources menemukan bahwa hasil tes IQ anak sulung kerap lebih tinggi daripada adik-adiknya.

Studi tersebut diawaki oleh Jee-Yeon K. Lehman dari Analysis Group, Ana Nuevo-Chiquero dari University of Edinburgh, dan Marian Vidal-Fernandez dari University of Sydney terhadap datar dari U.S. Children of the National Longitudinal Survey of Youth.

Mereka menemukan bahwa anak sulung memiliki tingkat kecerdasan lebih baik daripada yang terlahir sebagai anak kedua, ketiga, dan seterusnya. Studi ini memantau 5.000 anak sejak bayi hingga usia 14 tahun.

Menurut studi, anak sulung memiliki kemampuan kognitif dan berhitung lebih baik. Selain itu, urutan dalam keluarga juga berperan dalam membentuk karakter seseorang.

Potret keakraban tiga kakak beradik, (Instagram/mischach)
Potret keakraban tiga kakak beradik, Nadine, Marcel, dan Mischa Chandrawinata. (Instagram/mischach)

Berikut ulasan berdasar studi tersebut.

1. Anak sulung biasanya memiliki sifat percaya diri tinggi dan jiwa pemimpin yang besar.

Hal tersebut dikarenakan perhatian orangtua yang banyak tercurah kepada mereka sejak lahir. Selain itu, jiwa pemimpin juga tumbuh karena tekanan ayah dan ibu pada si sulung untuk menjaga dan memberikan contoh yang baik.

2. Anak tengah, cenderung pendiam, tenang, stabil, tetapi tidak percaya diri.

Karakter ini terjadi karena mereka terbiasa tidak menjadi pusat perhatian dalam keluarga. Anak kedua atau anak-anak urutan tengah biasanya tidak terlalu ambisius dan lebih mencari kestabilan hidup.

3. Anak bungsu memiliki karakter periang, ambisius, kurang detil, dan susah untuk berkomitmen.

Kepribadian anak-anak bungsu yang terlihat tidak pernah serius dikarenakan orangtua dan para kakak selalu menganggapnya sebagai bayi. Merasa memiliki kakak dan orangtua yang akan terus menjaga dan bertanggungjawab pada mereka, maka anak bungsu cenderung tidak detil dan tidak memikirkan risiko dalam segala keputusan.

Berita Terkait

Berita Terkini