Info

Ini Lima Risiko Jika Tubuh Kekurangan Sinar Matahari

Tubuh akan otomatis memproduksi vitamin D saat kulit terpapar sinar matahari langsung.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi sinar matahari. (shutterstock)
Ilustrasi sinar matahari. (shutterstock)

Himedik.com - Seperti kebanyakan orang, terutama yang tinggal di kota-kota besar, menghindar dari sengatan matahari dan berlindung dalam ruangan ber-AC adalah pilihan yang tepat. Selain karena takut kulit gosong, bau matahari juga menjadi salah satu alasannya.

Namun, nyatanya kebiasaan ini dapat berpengaruh pada kesehatan. Sejatinya, tubuh memerlukan paparan sinar matahari antara 5-15 menit setiap harinya. Vitamin D dari sinar matahari membantu menguatkan tulang serta mengurangi risiko terkena penyakit kardiovaskular dan nyeri sendi.

Tubuh tidak bisa memproduksi vitamin D sendiri. Sedangkan asupan vitamin D dari makanan saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan harian. Jadi, tubuh akan otomatis memproduksi vitamin D saat kulit terpapar sinar matahari langsung. Itu sebabnya, jika kekurangan sinar matahari, berarti tubuh rentan kekurangan vitamin D.

Nah, jika jarang terpapar sinar matahari langsung harus waspada terhadap risiko kesehatan berikut ini.

1. Gampang sakit

Sumber vitamin D yang berasal dari matahari akan menjaga sistem kekebalan tubuh agar tetap kuat sehingga bisa melawan virus dan bakteri penyebab penyakit. Bahkan beberapa penelitian besar telah menunjukkan hubungan yang kuat antara kekurangan asupan vitamin D dengan infeksi saluran pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia.

Itu sebabnya, seseorang yang kekurangan sinar matahari umumnya memiliki sistem imun yang lemah dan cenderung lebih gampang sakit.

2. Mudah bad mood

Siapa sangka kurang sinar matahari bisa bikin bad mood? Menurut sebuah penelitian dari American Journal of Geriatric Psychiatry, orang yang kurang sinar matahari jadi sepuluh kali lebih rentan mengalami depresi atau merasa gundah. Pasalnya, sinar matahari memang bisa memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh.

3. Keringat berlebih

Sering berkeringat padahal suhu sedang tidak terlalu panas dan tidak berolahraga? Harus waspada, karena sering keringatan tanpa sebab yang jelas bisa jadi tanda bahwa seseorang tidak mendapatkan asupan vitamin D yang cukup.

Jika suhu dan tingkat aktivitas normal, namun masih sering keringatan mungkin sudah saatnya konsultasi ke dokter untuk cek darah. Ini dilakukan untuk memastikan apakah tubuh kurang vitamin D atau tidak. Pasalnya, asupan vitamin D yang rendah mungkin berkaitan dengan sejumlah kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes, osteoarthritis, dan bahkan kanker.

4. Meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker

Pengaruh kurang sinar matahari terhadap risiko penyakit kronis tampaknya tidak masuk akal. Tapi rupanya para ahli dari Harvard School of Public Health menemukan bahwa kurang vitamin D dari sinar matahari membuat jadi dua kali lipat lebih rentan terserang penyakit jantung, kanker payudara, serta kanker prostat.

Tenang, tidak perlu lama-lama berjemur di bawah terik matahari. Cukup luangkan waktu sebentar, kira-kira 15 menit untuk keluar ruangan dan berjemur saat cuaca cukup cerah.

5. Rentan radang sendi

Orang yang kekurangan asupan vitamin D lebih rentan mengalami radang sendi psoriasis (psoriatic arthritis). Peradangan ini terjadi ketika sistem imun menyerang persendian. Gejalanya antara lain nyeri sendi, pembengkakan, dan peradangan di kulit atau kuku.

 

Berita Terkait

Berita Terkini