Info

Apakah Hubungan Seks Berhenti Ketika Pasangan Mengalami Demensia?

Demensia merupakan gangguan penurunan daya ingat, kemampuan berinteraksi, dan berpikir sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari

Angga Roni Priambodo | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi keharmonisan lansia. (iStock)
Ilustrasi keharmonisan lansia. (iStock)

Himedik.com - Ketika usia beranjak menua, hal yang paling ditakutkan oleh setiap orang adalah ditinggal mati orang terkasih. Selain itu masalah kepikunan atau demensia juga menjadi ketakutan tersendiri.

Pasalnya demensia merupakan gangguan penurunan daya ingat, kemampuan berinteraksi, dan berpikir sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Gangguan ini muncul karena faktor usia, lingkungan, penyakit, genetik, dan gaya hidup.

Hal ini tentunya bisa mengganggu keharmonisan dengan pasangan, karena bukan tidak mungkin penderita demensia lupa terhadap pasangannya.

Salah satu contohnya adalah masalah hubungan intim. Ketika pasangan mengalami demensia, akankah hal tersebut menyebabkan hubungan intim terhenti?

Dilansir dari psychology today, masalah tentang mempertahankan keintiman fisik ketika pasangan menunjukkan tanda-tanda demensia merupakan topik yang dianggap tabu bahkan hingga saat ini.

Ilustrasi keharmonisan lansia. (iStock)
Ilustrasi keharmonisan lansia. (iStock)

Menurut penuturan seorang profesor kebidanan dan ginekologi di Universitas Chicago bernama Stacy Lindau kurangnya informasi dasar tentang perilaku seksual, fungsi, dan keinginan dalam populasi yang terus bertambah ini adalah sebuah masalah.

Kurangnya informasi tersebut akhirnya membuat Lindau beserta tim melakukan sebuah penelitian tentang seks yang mewakili lansia dengan sampel sebanyak 3.196 orang dewasa.

Hasil terbarunya telah diterbitkan dalam Journal of American Geriatrics Society dengan data bahwa lebih dari separuh orang yang hidup bersama dengan pasangan yang menderita demensia masih berhubungan seks.

Studi yang dilakukan Lindau dan tim penting dalam penambahan nilai potensial kehidupan seksual untuk perencanaan ke depannya.

Adanya ide perencanaan hubungan seksual ke depannya akan memungkinkan pasangan demensia untuk mengatakan apa yang mereka inginkan dalam hal kehidupan seks dan untuk mengatakan apakah pasangan bisa menerima hubungan seksual di luar nikah.

Berita Terkait

Berita Terkini