Info

Selain Bikin Bahagia, Berbuat Baik Bisa Tingkatkan Kinerja Otak

Jangan ragu untuk menolong orang sekitar ya.

Angga Roni Priambodo | Yuliana Sere

Menolong sesama. (pixabay)
Menolong sesama. (pixabay)

Himedik.com - Berbuat baik dapat kita lakukan di mana saja dan kapan saja. Berbuat baik tidak hanya menjadi kunci bahagia, tetapi juga dapat meningkatkan kinerja otak.

Dilansir dari webmd, Stephen G. Post, PhD, penulis The Hidden Gifts of Helping mengatakan studi terbaru menunjukkan orang-orang yang secara sukarela membantu orang lain memiliki hati yang lebih sehat, lebih sedikit rasa sakit dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.

Seseorang yang berbuat baik juga cenderung tidak terkena demensia seiring bertambahnya usia. Selain itu, mereka juga hidup lebih lama.

Post mengatakan ada sesuatu yang terjadi secara fisiologis dalam proses membantu orang lain yang membuat seseorang tidak hanya merasa bahagia tetapi juga mendapatkan manfaat kesehatan.

Tahun 1988, analisis dilakukan terhadap 1700 relawan perempuan. Sebanyak 68 persen dari mereka mengatakan perasaan tenang muncul saat membantu orang lain.

Hal ini juga didapat ketika seseorang olahraga. Beberapa dekade kemudian, penelitian dilakukan dengan menggunakan scan gambar MRI untuk melacak aktivitas otak.

Penelitian ini dilakukan terhadap 19 orang. Hasilnya bagian otak yang dikenal sebagai mesolimbic bekerja dengan sangat baik. Bagian otak ini juga bekerja saat seseorang makan, berhubungan seks atau menerima uang.

Menolong sesama. (pixabay)
Menolong sesama. (pixabay)

Ketika kebaikan dilakukan secara langsung atau face-to-face, kadar oksitosin dan endorphin meningkat. Kedua hormon ini bersifat menenangkan dan menghilangkan rasa sakit.

Sementara itu, saat kita mengalihkan pikiran kita dari masalah kita sendiri untuk fokus pada kebutuhan orang lain, tingkat hormon stres seperti kortisol akan berkurang.

Satu studi pada 2013 meneliti 1.654 orang dewasa dan menemukan mereka yang berbuat baik secara sukarela setidaknya 200 jam per tahun 40 persen lebih kecil kemungkinannya mengalami tekanan darah.

Dalam penelitian ini, para peneliti menemukan wanita lebih cenderung untuk berteman dan membantu orang lain sehingga ini menjadi alasan mengapa wanita hidup lebih lama daripada pria.

Post juga mengungkapkan seorang pecandu alkohol dua kali lebih sadar ketika membantu pecandu alkohol lainnya dan penderita nyeri kronis akan sedikit merasa lebih baik ketika mereka membantu seseorang dengan kondisi serupa.

Untuk itu, jangan ragu untuk berbuat baik kepada sesama ya.

Berita Terkait

Berita Terkini