Info

Mengenal Sosok James P. Allison dan Tasuku Honjo

Pemenang Nobel Fisiologi atau Kedokteran 2018.

Dinar Surya Oktarini | Yuliana Sere

Pemenang Nobel Fisiologi dan Kedokteran 2018. (Karolinska Institutet)
Pemenang Nobel Fisiologi dan Kedokteran 2018. (Karolinska Institutet)

Himedik.com - James Patrick Allison dan Tasuku Honjo meraih penghargaan nobel dalam bidang Fisiologi atau Kedokteran pada Senin (1/10/2018).

Diketahui, sepanjang tahun 1901 hingga 2018, tercatat sudah 109 kali penghargaan nobel dalam bidang fisiologi atau kedokteran diberikan kepada 216 pemenang.

Penghargaan nobel ini diadakan setiap tahun oleh Institut Karolinska di Stockholm, Swedia kepada ilmuwan dan dokter dalam berbagai bidang fisiologi atau kedokteran.

Tahun ini, James P. Allison dan Tasuku Honjo mendapat anugerah nobel ini lantaran menemukan cara memanfaatkan sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.

Menurut mereka, kanker menjadi pembunuh jutaan orang setiap tahun dan merupakan salah satu tantangan kesehatan terbesar manusia.

James P. Allison mempelajari protein yang berfungsi sebagai rem pada sistem kekebalan tubuh. Dia menyadari potensi rem tersebut untuk melepaskan sel kekebalan tubuh yang berfungsi melawan tumor.

Sementara itu, secara paralel Tasuku Honjo menemukan protein pada sel kekebalan tubuh yang juga beroperasi sebagai rem tetapi dengan mekanisme yang berbeda. Terapi ini sangat efektif dalam melawan kanker.

Keduanya menunjukkan strategi yang berbeda untuk menghambat rem pada kekebalan tubuh yang dapat digunakan dalam pengobatan kanker.

Lalu, siapa sebenarnya kedua sosok di atas?

Profesor James Patrick Allison merupakan seorang imunolog Amerika dan ketua imunologi serta direktur eksekutif dari platform imunoterapi di M. D. Anderson Cancer Center di University of Texas.

Pria kelahiran 7 Agustus 1948, Texas, Amerika ini menerima gelar PhD pada tahun 1973 di University of Texas, Austin.

James Patrick Allison. (The Indian Express)
James Patrick Allison. (The Indian Express)

Dari 1974 sampai 1977 dia adalah seorang postdoctoral fellow di Scripps Clinic dan Yayasan Penelitian, La Jolla, California. Ia merupakan mahasiswa Pusat Kanker Sistem, Smithville di University of Texas pada tahun 1977 sampai 1984.

Ia juga merupakan seorang investigator di Howard Hughes Medical Institute sejak tahun 1997 sampai 2012. Hingga di tahun 2012, ia menjadi profesor University of Texas MD Anderson Cancer Center, Houston, Texas sampai sekarang.

Sementara itu, Tasuku Honjo merupakan pria asal Kyoto, Jepang. Ia meraih gelar dokternya pada tahun 1966.

Tasuku Honjo. (Taiwan News)
Tasuku Honjo. (Taiwan News)

Sejak tahun 1971 sampai 1974, dia adalah seorang rekan peneliti di Amerika Serikat di Carnegie Lembaga Washington, Baltimore dan di National Institutes of Health, Bethesda, Maryland.

Dia menerima gelar doktornya pada tahun 1975 di Univeristas Kyoto. Dari tahun 1974 sampai 1979, beliau adalah anggota fakultas di Universitas Tokyo dan dari 1979 hingga 1984 di Universitas Osaka.

Sejak 1984, ia menjadi Profesor di Universitas Kyoto. Ia menjadi Dekan Fakultas dari tahun 1996 sampai 2000 dan dari 2002 sampai 2004 di Universitas Kyoto.

Berita Terkait

Berita Terkini