Info

BPOM: Indonesia Kembali Jadi Tuan Rumah Acara Internasional

Berkolaborasi dengan 55 negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Indonesia Jadi Tuan Rumah Acara Internasional di Penghujung Tahun 2018. (twitter/@BPOM_RI)
Indonesia Jadi Tuan Rumah Acara Internasional di Penghujung Tahun 2018. (twitter/@BPOM_RI)

Himedik.com - Indonesia kembali menjadi tuan rumah acara internasional di penghujung tahun 2018 ini. Berawal dari rasa solidaritas, Indonesia berkolaborasi dengan 55 negara Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk mewujudkan kemandirian obat dan vaksin di negara-negara OKI.

Indonesia melalui BPOM menggagas Pertemuan Pertama antar Otoritas Regulatori Obat Negara-negara anggota OKI.

Pertemuan tersebut akan diselenggarakan di Hotel Fairmont, Jakarta pada tanggal 21 hingga 22 November 2018 dengan tema “Strengthening Collaboration Amongst The OIC NMRAs Towards Self-Reliance of Medicines And Vaccines”.

Sebelumnya Kepala BPOM RI, Penny K. Lukito mengadakan pertemuan dengan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Dr Yousef bin Ahmed Al-Othaimeen dan Assistant Secretary General (ASG) for Sciences and Technology, Mohamed Naeem Khan di markas besar Sekretariat OKI di Jeddah, Arab Saudi.

Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian persiapan The 1st Meeting of The Heads of National Medicines Regulatory Authorities (NMRAs) From The OIC Member Countries.

Dalam pertemuan tersebut, Sekjen menyatakan apresiasinya kepada Indonesia berkenaan dengan kesediaannya menjadi tuan rumah dan kesiapan yang telah dilakukan.

Sebagai bentuk dukungan dan komitmen untuk terselenggaranya pertemuan tersebut, BPOM RI dan Tim Sekretariat OKI menandatangani “Organizational and Technical Arrangements (OTA) For the First Meeting of Heads of (NMRAs) from the OIC Member States”.

Sejalan dengan Sekjen OKI, ASG OKI juga menyampaikan apresiasi atas inisiatif Pemerintah Indonesia sebagai lead country untuk memperkuat kerjasama diantara NMRAs di negara OKI agar mampu meningkatkan kemandirian produksi dan suplai obat dan vaksin yang aman, berkhasiat, bermutu dan terjangkau.

Pertemuan pertama di kalangan kepala Badan Pengawas Obat OKI akan dihadiri oleh 56 negara OKI. Selain itu, akan dilaksanakan sejumlah side events termasuk business forum dan pameran produk-produk obat dari negara-negara OKI.

Berita Terkait

Berita Terkini