Info

Simak Gejala Penyakit DBD yang Tidak Kamu Ketahui

Penyakit DBD sering menghantui di saat musim hujan datang

Galih Priatmojo | Yuliana Sere

Nyamuk sebagai perantara penyakit kaki gajah. (pixabay)
Nyamuk sebagai perantara penyakit kaki gajah. (pixabay)

Himedik.com - Musim kemarau telah berganti dengan musim hujan. Cuaca pun mulai tidak menentu di Indonesia.

Penyakit-penyakit akan mulai bermunculan dengan adanya pergantian musim ini, antara lain demam berdarah.

Apa yang kalian ketahui tentang demam berdarah? Bagaimana kalian bisa mengetahui tanda-tanda tubuh terinfeksi demam berdarah?

Yuk, simak penjelasannya berikut.

Demam Berdarah Dengue atau yang sering dikenal sebagai DBD merupakan salah satu penyakit yang sering mewabah di daerah tropis maupun subtropis pada saat musim hujan.

Demam berdarah disebabkan oleh nyamuk betina Aedes aegypti. Aedes aegypti menularkan virusnya ke manusia melalui gigitannya pada kulit.

Gejala yang sering ditimbulkan oleh penderita demam berdarah, meliputi:

1. Demam tinggi (>37 derajat celcius. Kadang bisa mencapai 40 - 41 derajat celcius). Demam ini bisa berlangsung selama 1 minggu.

2. Sakit kepala hebat

3. Rasa sakit pada lokasi di belakang mata, otot, dan sendi

4. Nafsu makan hilang

5. Mual

6. Ruam pada kulit (lebih sering terjadi pada anak-anak).

Untuk saat ini belum ada penanganan khusus untuk mengobati penyakit ini. Obat-obatan yang diberikan hanya untuk meringankan gejala penderita.

Asupan cairan yang banyak sangat dibutuhkan ketika mengalami penyakit DBD. Untuk mencegah munculnya penyakit ini, beberapa tindakan harus kamu lakukan, misalnya:

1. Menghilangkan genangan air.

Genangan air dapat dijadikan sebagai sarang tempat nyamuk tinggal. Botol, kaleng atau sampah apa pun yang dapat menghasilkan genangan air sebaiknya dibuang untuk menghindari tetesan air hujan.

Wadah misalnya peralatan dapur harus diletakkan dengan cara dibalikkan. Jika wadah-wadah tersebut berisi air, maka tutuplah dengan rapat.

2. Jika di dalam rumah terdapat vas bunga yang dilengkapi dengan air maka, air dalam vas bunga tersebut harus sering diganti.

Vas bunga juga sebaiknya dibersihkan minimal seminggu sekali.

3. Penggunaan kelambu juga direkomendasikan untuk mengurangi paparan gigitan nyamuk Aedes Aegypti.

4. Halaman rumah yang tidak rata atau yang dapat membuat genangan air harus ditumpuk rata menggunakan tanah atau pun kerikil.

Jaga kesehatan di saat musim hujan. Tetap olahraga, makan makanan sehat serta tidur yang cukup ya.

Berita Terkait

Berita Terkini