Info

Kontak Mata Bisa Bikin Teman Bicara Berkata Jujur

Tatap matanya ketika kamu ingin ia berkata jujur.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Ilustrasi tatapan mata. (unsplash)
Ilustrasi tatapan mata. (unsplash)

Himedik.com - Ketika kamu bertanya pada seseorang yang kamu curigai sedang berbohong, kamu pasti akan menatap matanya untuk menuntut sebuah kebenaran.

Tindakan ini wajar sebab dari mata, kita bisa mengetahui apakah seseorang sedang berbohong dengan kita atau tidak.

Penelitian dari Finlandia mengungkapkan alasannya. Tim peneliti menemukan bahwa menjaga kontak mata dapat membuat orang cenderung tidak berbohong kepadamu.

Psikolog di Universitas Tampere, Finlandia menyelidiki efek tatapan langsung untuk mendorong kejujuran menggunakan permainan komputer.

Orang berpikir untuk tidak berbohong ketika diawasi karena itu membutuhkan lebih banyak usaha untuk menjaga bahasa tubuh tetap jujur.

Kontak Mata Bisa Bikin Teman Bicara Berkata Jujur. (unsplash)
Kontak Mata Bisa Bikin Teman Bicara Berkata Jujur. (unsplash)

Ini adalah pertama kalinya para peneliti menyelidiki pengaruh kontak mata pada kebohongan.

Dalam percobaan yang telah diterbitkan dalam Kesadaran dan Kognisi, para peserta memainkan permainan interaktif di komputer bersama orang lain.

Pada setiap uji coba permainan, para peserta pertama kali diberikan pandangan lawan melalui jendela kaca pintar, setelah itu mereka bergerak dalam permainan.

Peserta harus melaporkan kepada lawan warna lingkaran yang muncul di layar mereka. Mereka diizinkan berbohong tentang warna untuk mendapatkan lebih banyak poin.

Percobaan permainan jujur. (dailymail)
Percobaan permainan jujur. (dailymail)

Permainan diulang beberapa kali, dengan lawan bicara mencari kebenaran peserta melalui kontak mata atau ke arah layar komputer mereka.

Para peneliti mencatat, tatapan langsung lawan ditemukan untuk mengurangi kebohongan berikutnya dalam permainan.

''Orang-orang tampaknya peduli tentang pendapat orang lain tentang diri mereka sendiri,'' kata psikolog, yang dipimpin oleh mahasiswa PhD, Jonne Hietanen.

'Dan, dalam situasi di mana mereka diamati oleh orang lain, mereka berperilaku dengan cara yang lebih diinginkan secara sosial'.

Mengetahui mereka sedang diawasi, peserta dalam penelitian telah menunjukkan perilaku yang lebih positif seperti memberikan uang untuk amal. Terkadang, bahkan uang yang diberikan lebih banyak dari apa yang diwajibkan.

Namun, penelitian ini hanya dilakukan dengan gambar mata, bukan orang sungguhan.

''Sepengetahuan kami, efek tatapan orang lain terhadap kebohongan dalam interaksi antara dua orang belum pernah dipelajari sebelumnya,'' kata para peneliti.

'Dalam budaya Barat, orang cenderung melihat orang lain di matanya ketika mereka menanyakan kepadanya sesuatu yang sangat penting, terutama jika ada permintaan yang jelas untuk jawaban yang jujur'.

'Hasil saat ini, menunjukkan dalam situasi seperti ini, penggunaan kontak mata memang dapat meningkatkan kemungkinan untuk jawaban yang jujur.'

Menciptakan kebohongan membutuhkan lebih banyak usaha, harus menyesuaikan perilaku untuk tampil jujur sambil memeriksan reaksi orang lain terhadap kebohongan.

Alasan lain adalah bahwa tertangkap basah saat berbohong membawa terlalu banyak risiko terhadap reputasi seseorang.

Berita Terkait

Berita Terkini