Pria

Wow, Dengan Alat Ini Pria Bisa Lakukan Uji Sperma di Rumah!

Pria hanya perlu menempelkan lensa pada kamera ponsel untuk melihat pergerakan sperma.

Dany Garjito | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi sperma. (pixabay/TBIT)
Ilustrasi sperma. (pixabay/TBIT)

Himedik.com - Sedikitnya jumlah sperma atau buruknya kualitas sperma merupakan penyebab sekitar sepertiga dari kasus pasangan yang tidak dapat hamil. Konsultasi ke dokter dan melakukan uji sperma kadang bisa menjadi hal yang aneh

Namun, tak perlu khawatir pasalnya tahun 2015 silam telah ditemukan suatu sistem berbasis smartphone yang memungkinkan pria melakukan uji sperma sendiri di rumah. Dari uji tersebut, pria bisa mengetahui jumlah dan kualitas sperma.

''Pria sering merasa malu untuk memberikan sampel air mani di klinik,'' kata Yoshitomo Kobori, peneliti UIC Jepang.

''Aku pikir mikroskop smartphone bisa menjadi cara mudah untuk melihat masalah kesuburan pria,'' imbuhnya.

Kobori dan rekan-rekannya hadir dengan lensa tipis berukuran kurang dari satu milimeter yang dapat ditempatkan ke dalam 'jaket' plastik. Jika ditempelkan/dijepitkan ke kamera smartphone, itu akan memperbesar gambar sebanyak 555 kali, hasil yang sempurna untuk melihat sperma.

Untuk melakukan tes di rumah, pria hanya perlu mengambil sedikit air mani yang keluar sekitar lima menit setelah ejakulasi. Taruh dalam lembaran plastik, lalu lihat dengan mikroskop smartphone.

Yoshitomo Kobori. (Roberta Dupuis-Devlin/UIC Photo Services)
Yoshitomo Kobori. (Roberta Dupuis-Devlin/UIC Photo Services)

Kamera ponsel yang sebelumnya sudah diberi lensa tambahan (mikroskop) dapat digunakan untuk merekam video pergerakan sperma berdurasi 3 detik. Ketika dilihat dan diperbesar pada layar komputer, mudah bagi seseorang untuk menghitung jumlah total sperma dan jumlah yang bergerak, yang mana hal itu menjadi indikator kesuburan.

Kobori mengatakan fungsi sistem ini sama baiknya dengan perangkat lunak yang digunakan di klinik kesuburan. Ketika tim melakukan uji sebanyak 50 sampel dengan menggunakan kedua sistem, mereka mendapat hasil yang hampir sama.

Hasil penelitian itu telah dipresentasikan pada pertemuan European Society of Human Reproduction and Embryology di Helsinki. Sayangnya, sistem ini tidak dapat menilai kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.

''Metode ini hanya versi sederhana dari analisis semen,'' kata Kobori.

Meski demikian, alat tersebut sudah lebih dari cukup bagi pria untuk mengidentifikasi masalah kesuburan sebelum memutuskan untuk konsultasi ke dokter atau tidak.

Berita Terkait

Berita Terkini