Info

Diet Anti-Peradangan dan Manfaatnya Bagi Tubuh

Sudah tahu apa itu diet anti peradangan?

Dany Garjito | Yuliana Sere

diet korea (pinterest)
diet korea (pinterest)

Himedik.com - Meskipun penurunan berat badan adalah tujuan utama dari sebagian besar pola diet, fokus dari diet anti-inflamasi adalah mengendalikan kondisi kesehatan.

Bahkan mereka yang tidak menderita penyakit kronis pun dapat mengambil manfaat dengan mengurangi risiko terkena penyakit kronis.

Ini dicapai dengan memilih dan menghindari makanan untuk mengurangi peradangan dalam tubuh. Namun, perlu dicatat bahwa ada dua jenis peradangan.

Peradangan akut adalah respons normal dalam tubuh kita yang terjadi tepat setelah cedera atau sakit. Sementara jika terjadi dalam waktu yang lama maka disebut peradangan kronis.

Menurut beberapa penelitian, peradangan kronis dapat menyebabkan beberapa penyakit termasuk lupus, kanker, stroke, dan sebagainya.

Seperti semua pedoman nutrisi, banyak sekali buah dan sayuran yang dianjurkan dalam diet ini.

Diet ala puasa. (shutterstock)
Diet ala puasa. (shutterstock)

Misalnya sayuran berdaun hijau, tomat, dan buah-buahan seperti stroberi, blueberry, dan jeruk. Alih-alih makan daging, pilihlah makan ikan dua kali seminggu untuk mendapatkan dosis lemak omega-3 yang diperlukan oleh tubuh.

"Komponen makanan anti-inflamasi, seperti lemak omega-3, melindungi tubuh terhadap kerusakan yang mungkin disebabkan oleh peradangan," kata Ximena Jimenez, ahli gizi yang berbasis di Miami, dan juru bicara untuk Academy of Nutrition and Dietetics.

Diet ini juga mengandung bawang putih dan kunyit yang telah dikaitkan dengan sifat anti-inflamasi. Sementara itu, dalam jumlah sedang, seseorang juga dapat menikmati kopi, kacang-kacangan dan biji-bijian, cokelat hitam, dll.

Di lain sisi, hindari makanan seperti daging olahan, minyak sayur, minuman manis seperti soda, alkohol dan karbohidrat olahan seperti roti putih.

Para peneliti mencatat konsumsi susu sangat tergantung pada individu dan seberapa toleran tubuh mereka ketika mencerna laktosa.

Jadi, mungkin ada baiknya berkonsultasi dahulu dengan dokter untuk mengetahui jenis produk susu apa yang sebaiknya kamu pilih.

Meskipun bukan obat, diet ini dapat membantu siapa saja yang menderita kondisi yang terkait dengan peradangan. The Arthritis Foundation, misalnya, merekomendasikan pola makan ini untuk pasien rheumatoid arthritis.

Berita Terkait

Berita Terkini