Info

Minuman Manis Vs Makanan Manis, Mana yang Lebih Berbahaya?

Ini penjelasannya.

Rauhanda Riyantama | Yuliana Sere

Gula. (pixabay)
Gula. (pixabay)

Himedik.com - Setiap orang pasti punya kesukaannya masing-masing. Ada yang menyukai makanan pedas, asam, asin hingga manis.

Kesukaan ini bisa saja membawa seseorang mendapatkan manfaat kesehatan atau malah membawa dampak buruk bagi tubuh. Misalnya ketika kamu mengonsumsi makanan pedas, manfaat yang bisa kamu ambil adalah sebagai sumber antioksidan dan baik untuk jantung.

Di sisi lain, jika kamu mengonsumsi dalam jumlah banyak, kamu mungkin bisa mengalami penyakit asam lambung atau penyakit usus buntu.

Semua makanan atau pun minuman akan berdampak buruk bagi tubuh jika kita mengonsumsinya secara berlebihan.

Lalu bagaimana dengan minuman atau makanan manis?

Ilustrasi makanan tinggi kalori. (pixabay/photosforyou)
Ilustrasi makanan tinggi kalori. (pixabay/photosforyou)

Minuman dan makanan manis memiliki daya tarik tersendiri. Bagi pencinta rasa manis, apa pun yang menurut mereka manis pasti akan disantap.

Namun beberapa orang mungkin lebih memilih salah satu, entah itu minuman atau makanan manis. Jika ditelusuri lebih lanjut, minuman manis ternyata lebih memicu diabetes tipe 2.

Penelitian ini dilakukan oleh periset dari rumah sakit St.Michael's Kanada. Mereka menemukan fruktosa yang terkandung dalam minuman manis lebih berbahaya meningkatkan kadar gula darah.

Fruktosa dapat kita temui dalam madu, sayuran dan buah. Pemanis ini juga biasanya terdapat dalam bentuk sirup jagung, gula halus atau gula pasir.

Hasil studi ini juga menjelaskan bahwa penyakit diabetes akan meningkat jika diberi gula tambahan. Di sisi lain, buah dan sayuran yang mengandung fruktosa alami tidak memengaruhi seseorang untuk mengembangkan diabetes.

Fruktosa yang berlebihan dalam tubuh bisa berefek pada peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL), menyebabkan akumulasi lemak di sekitar organ dan berpotensi penyakit jantung.

Jadi kesimpulannya, antara makanan manis atau minuman manis sama-sama berbahaya jika dikonsumsi secara berlebihan. 

Berita Terkait

Berita Terkini