Info

Tidak Lapar Tapi Perut Keroncongan, kok Bisa?

Suara yang ditimbulkan akibat dari gerakan peristaltik.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi perut keroncongan. (pixabay)
Ilustrasi perut keroncongan. (pixabay)

Himedik.com - Umumnya ketika lapar, perut akan mengeluarkan bunyi pertanda bahwa lambung butuh diisi. Namun, dalam keadaan tertentu terkadang perut juga berbunyi padahal sedang tidak merasa lapar. Kok bisa?

Meski perut keroncongan identik dengan lapar, tapi sebenarnya tidak demikian. Lapar atau tidak perut tetap akan mengeluarkan suara gemuruh.

Hal ini akibat dari gerakan peristaltik yaitu gerakan tidak sadar pada saluran pencernaan yang diatur oleh otak. Gerakan tersebut bertujuan untuk mendorong makanan, cairan, serta gas untuk masuk ke dalam.

Cara kerjanya hampir sama seperti jantung memompa darah. Ritme yang dihasilkan sekitar 12 kali per menit pada usus halus dan tiga kali per menit pada lambung.

Jadi jika terdengar suara gemuruh atau keroncongan itu bukan berarti lapar. Hal itu merupakan akibat dari gesekan atau kontraksi usus halus dan dinding lambung yang sedang berusaha mendorong dan memproses makanan.

Ilustrasi sakit perut. (pixabay)
Ilustrasi perut keroncongan. (pixabay)

Namun, kamu juga perlu berhat-hati. Pasalnya perut keroncongan bisa berarti tanda suatu penyakit.

Pada dasarnya terdapat dua jenis bunyi yang dihasilkan perut yaitu hiperaktif dan hipoaktif. Hiperaktif terjadi karena ada peningkatan aktivitas saluran cerna sehingga terdengar jelas dan terjadi dalam waktu singkat.

Bunyi tersebut timbul setelah waktu makan atau ketika mengalami diare. Sebaliknya hipoaktif terjadi karena adanya penurunan aktivitas saluran cerna.

Sehingga bunyinya sangat kecil dan hampir tak tersengar jika tidak menggunakan alat khusus. Bunyi ini muncul ketika kamu sedang tidur atau mengalami sembelit.

Berita Terkait

Berita Terkini