Info

Viral Foto Selfie di Lokasi Bencana Tsunami Selat Sunda, Ini Kata Psikolog

Psikolog melihat tidak adanya etika berempati di lokasi bencana.

Rauhanda Riyantama

Ilustrasi selfie. (pixabay)
Ilustrasi selfie. (pixabay)

Himedik.com - Bencana tsunami yang melanda pesisir Selat Sunda memang sudah berlalu. Namun, duka dari para korban selamat yang kehilangan sanak saudaranya masih kental terasa. 

Di tengah suasana duka itu, nahasnya ada sekelompok orang yang minim empati. Mereka justru asyik berswafoto alias selfie di lokasi bencana tanpa ada merasa bersalah atau pun menyesal.

Sampai-sampai, kejadian ini mengejutkan jusnalis asing bernama Jamie Fullerton dari The Guardian. Ia menulis dalam artikel berjudul 'Destruction gets more likes’: Indonesia’s tsunami selfie-seekers' yang dimuat pada Rabu (26/12/2018).

Dari foto yang tersebar, ada empat perempuan berpakaian warna-warni tengah selfie di salah satu pantai di Banten. Mirisnya, latar foto selfie adalah hamparan ladang pertanian yang porak-poranda akibat terjangan tsunami. 

Menanggapi foto viral tersebut, Psikolog Fath Fatheya, M.Psi, mengelus dada melihat tidak adanya etika berempati di lokasi bencana."Tindakan memalukan ya dan tidak elok untuk berfoto selfie di lokasi bencana. Kita harus menghargai korban bencana itu,'' ungkapnya kepada Suara.com, Rabu (26/12/2018).

Solihat dan tiga rekannya selfie di dekat lokasi bencana tsunami Selat Sunda, di daerah Banten. (The Guardian/Jamie Fullerton)
Solihat dan tiga rekannya selfie di dekat lokasi bencana tsunami Selat Sunda, di daerah Banten. (The Guardian/Jamie Fullerton)

''Kalau kita ingin melaporkan kerusakan yang terjadi atas bencana, tidak apa-apa. Itupun harap berhati-hati agar tidak menyebarkan foto-foto yang tidak layak (seperti mayat). Kita coba untuk berempati dengan cara yang lain saja daripada eksistensi di media sosial," tegas Fathya.

Fathya mengimbau ada banyak cara untuk membantu meringankan penderitaan korban tsunami Selat Sunda. ''Banyak cara ya, bantuan sandang (pakaian layak dan bersih), pangan (makanan dan obat-obatan), papan (tempat tinggal bersih, aman, nyaman), dan dukungan psikologis (menerima keluh kesahnya, menemani jika memungkinkan) pasca trauma bencana," pungkasnya.

Suara.com/Ade Indra Kusuma

 

Artikel terkait dimuat Suara.com dengan judul: Viral Foto Selfie di Dekat Puing Tsunami Selat Sunda, Psikolog: Memalukan!

Berita Terkait

Berita Terkini