Info

Rambut Beruban Sering Menjengkelkan? Begini Proses Terjadinya

Biasanya uban muncul ketika usia sudah menua.

Rauhanda Riyantama | Dwi Citra Permatasari Sunoto

ilustrasi warna rambut. (Unsplash/Kareya Saleh)
ilustrasi warna rambut. (Unsplash/Kareya Saleh)

Himedik.com - Rambut merupakan mahkota wanita. Cepat atau lambat, mahkota itu akan berubah menjadi abu dan memutih (uban). Untuk menutupinya, banyak orang mewarnai rambut atau bahkan mencabutnya.

Folikel rambut memiliki sel pigmen yang membuat melanin, yaitu bahan kimia yang memberi warna pada rambut. Seiring bertambahnya usia, sel-sel ini mulai mati.

Tanpa pigmen, helai rambut baru tumbuh lebih ringan dan berwarna abu-abu, perak, hingga akhirnya putih. Setelah folikel berhenti membuat melanin,  rambut yang tumbuh tidak berwarna lagi. 

Dari penjelasan di atas, sudah jelas usia menjadi penyebab munculnya uban. Namun, sebagian besar gen menentukan seberapa dini dan seberapa cepat itu terjadi.

Jadi, jika salah satu dari orangtua rambutnya sudah mulai memutih di usia 30 tahunan, ada kemungkinan kamu juga mengalaminya. Namun, mengutip dari laman WebMD, masalah kesehatan berikut juga membuat rambut beruban yaitu:

1. Kekurangan vitamin B12
2. Kondisi tumor bawaan tertentu yang langka
3. Penyakit tiroid
4. Vitiligo, suatu kondisi yang menghancurkan sel-sel pembuat pigmen di kulit kepala
5. Alopecia areata, kerontokan yang dipicu karena sistem imun menyerang tubuhnya sendiri. 

Selain itu, stres secara tidak langsung juga dapat membuat rambut beruban. Hal ini karena stres dapat menyebabkan rambut rontok sekitar 3 kali lebih cepat dari biasanya dan ada kemungkinan bahwa ketika rambut tumbuh kembali, warnanya akan berubah (putih).

Begitu pula dengan merokok, aktivitas tidak sehat ini memengaruhi kondisi tubuh dari ujung kepala hingga ujung kaki, termasuk rambut.

Satu studi menunjukkan bahwa perokok dua setengah kali lebih mungkin memiliki uban sebelum berusia 30 tahun dibandingkan dengan bukan perokok.

Jadi, kalau kamu memiliki uban di usia dini, kemungkinan besar itu terjadi karena faktor gaya hidup atau keturunan.

Berita Terkait

Berita Terkini