Info

Ini Alasan Kamu Harus Hindari Teh Detoks

Karena proses detoksifikasi tidak ada yang instan

Galih Priatmojo | Yuliana Sere

Ilustrasi teh detoksifikasi. (pixabay)
Ilustrasi teh detoksifikasi. (pixabay)

Himedik.com - Teh detoks merupakan salah satu alternatif minuman kesehatan yang bisa kamu temui di media sosial. Teh ini dipercaya mampu membersihkan sistem pencernaan, menyingkirkan racun dalam tubuh dan mempercepat penurunan berat badan.

Beberapa teh detoks yang populer termasuk Skinny Mint, SkinnyMe, Flat Tummy Tea, Slendertoxtea, Bootea, dan Skinny Teatox.

Namun, dilansir dari medicaldaily, di samping bahan-bahan ini mengandung herbal dan antioksidan, teh ini bekerja dengan mengiritasi lapisan ususmu.

"Ini membuat usus berkontrasksi lebih dari biasanya," menurut ahli gizi yang berbasis di London Rhiannon Lambert. Dengan kata lain, kamu akan kehilangan sebagian besar air yang bisa mengakibatkan dehidrasi.

"Walaupun kehilangan massa ini dapat membuatmu terlihat langsing dalam jangka pendek, itu tidak berdampak pada kehilangan lemak karena kalori dari makanan diserap di usus kecil sebelum ke usus besar," katanya.

Banyak wanita yang telah mencoba teh ini mengeluh kram perut, diare, sakit kepala, lelah, serta gangguan dalam siklus menstruasi.

Ilustrasi teh hijau. (pixabay)
Ilustrasi teh detoksifikasi. (pixabay)

Dijelaskan juga bahwa teh detoks ini menagandung pencahar yang dikenal sebagai Senna. Bahan ini hanya boleh digunakan untuk waktu yang singkat.

Ketika teh ini digunakan lebih dari dua minggu, maka dapat memengaruhi fungsi usus dan membuatmu tergantung pada obat pencahar ini. Dalam jangka panjang, obat ini mungkin memiliki efek serius dan merusak organ seperti jantung dan hati.

Para ahli telah memperingatkan penggunaan produk ini.

"Tidak ada yang bisa bekerja secara ajaib ketika mendetoksifikasi saluran pencernaanmu, termasuk usus besar, kecuali dietmu memiliki presentase serat nabati yang besar," kata Stella Metsovas, spesialis kesehatan usus dan ahli gizi klinis bersertifikat.

Kamu disarankan tetap berpegang pada alternatif yang lebih aman dan sehat serta mengikuti diet bergizi yang memenuhi pedoman.

Berita Terkait

Berita Terkini