Pria

Alami Murmur Jantung, Pria Ini Terima Donor Jantung dari Pasien Hepatitis C

Dua minggu kemudian, ia didiagnosis mengalami Hepatitis C

Galih Priatmojo | Yuliana Sere

Kerry Hayes, menerima donor jantung dari pasien Hepatitis C. (Facebook/Kerry Hayes)
Kerry Hayes, menerima donor jantung dari pasien Hepatitis C. (Facebook/Kerry Hayes)

Himedik.com - Seorang pria Washington menjadi yang pertama di Pacific Northwest yang bersedia menerima jantung dari pendonor yang mengidap hepatitis C.

Dilansir dari Dailymail, Kerry Hayes (49) dari Anacortes, dilahirkan dengan murmur jantung karena cacat pada katup aorta.

Kesehatannya perlahan menurun sehingga ia harus menjalani empat kali operasi jantung terbuka dan implantasi jantung buatan pada 2017.

Ia berpikir bahwa dia harus hidup dengan jantung buatan selama sisa hidupnya sampai dokter di UW Medical Center di Seattle menyampaikan bahwa ada alternatif lain.

Ahli bedah akan menanamkan jantung dari donor yang terinfeksi hepatitis C dan setelah itu mereka akan mengobati penyakit ini dengan antivirus selama delapan minggu untuk menyembuhkannya.

Kerry Hayes, menerima donor jantung dari pasien Hepatitis C. (Facebook/Kerry Hayes)
Kerry Hayes, menerima donor jantung dari pasien Hepatitis C. (Facebook/Kerry Hayes)

Alternatif itu tampak seperti terobosan bagi Hayes yang telah berjuang selama 20 tahun. Hayes berusia 28 tahun ketika ia menjalani operasi jantung terbuka pertamanya.

Pada awal 2017, jantungnya mulai gagal bekerja sehingga dokter menanamkan jantung buatan sampai ada donor yang cocok untuk dirinya.

Jantung buatan ini mengalirkan darah dari jantung ke paru-paru dan seluruh tubuh dan dikendalikan oleh mesin eksternal.

"Kamu butuh mental yang kuat untuk bisa hidup seperti itu. Seluruh tubuhmu berdenyut dengan jantung buatan," katanya dalam sebuah wawancara dengan UW Medicine.

Kerry Hayes, menerima donor jantung dari pasien Hepatitis C. (Facebook/Kerry Hayes)
Kerry Hayes, menerima donor jantung dari pasien Hepatitis C. (Facebook/Kerry Hayes)

"Pada Juni 2018, dokter berdiskusi dengan Hayes tentang kemungkinan menerima donor jantung yang terinfeksi hepatitis C.

Hepatitis C merupakan penyakit hati yang menyebar melalui kontak darah ke darah seperti berbagi jarum, pisau cukur dan sikat gigi dan dapat ditularkan saat lahir melalui ibu yang terinfeksi.

Dokter mengatakan kepadanya bahwa hepatitis C memiliki tingkat kesembuhan 99 persen ketika dirawat.

"Pada saat itu, saya pikir bahwa saya harus melakukan sesuatu. Hidup dengan jantung buatan total bukanlah obat jangka panjang," tuturnya.

Dua minggu kemudian, ia menjalani transplantasi jantung. Namun ia juga harus menerima kenyataan bahwa dirinya terinfeksi hepatitis C dalam waktu dua minggu.

Pada bulan Agustus kemarin, ia mulai menggunakan antivirus Mavyret selama delapan minggu. Untungnya, di bulan Desember, ia dinyatakan telah sembuh.

Berita Terkait

Berita Terkini