Himedik.com - Para peneliti membuat temuan baru melalui rekayasa genetika. Hasilnya, ayam-ayam dalam penelitian mereka menghasilkan telur yang mengandung obat untuk radang sendi dan beberapa jenis kanker.
Menurut Lissa Herron, dari Roslin Tenchnologies di Edinburgh, ayam-ayam itu tidak menderita, bahkan lebih dimanjakan dibanding hewan ternak pada umumnya.
Baca Juga
Kekurangan Gizi dan Dehidrasi, 3 Pasien Meninggal Dunia dalam Sehari
Kemenkes Jelaskan Maksud Urun Biaya dan Selisih Biaya pada BPJS Kesehatan
Mahasiswa Kedokteran Ini Tewas Kedinginan Setelah Dipaksa Turun dari Bus
Wanita Ini Menikah dengan Pendonor yang Selamatkan Nyawanya 11 Tahun Lalu
Akan Jadi Orang Tua, Meghan Markle dan Pangeran Harry Tidak Pakai Pengasuh
''Mereka dipelihara di kandang yang sangat besar. Mereka diberi makan dan minum dan dirawat tiap hari oleh teknisi yang sangat terlatih, dan menjalani kehidupan yang cukup nyaman,'' kata Herron.
''Setahu ayam itu, dirinya hanya mengeluarkan telur biasa. Kesehatannya tidak terpengaruh, ayam itu hanya bertelur seperti biasa.''
Diberitakan BBC, Senin (28/1/2019) kemarin, obat-obatan dari telur ayam itu 100 kali lebih murah jika diproduksi setelah dikeluarkan induknya daripada setelah diproduksi di pabrik. Hal yang paling membuat harganya lebih rendah yakni, kandang ayam jauh lebih murah daripada ruangan bersih dan sangat steril untuk produksi pabrik.
Banyak penyakit menyerang karena tubuh tidak memproduksi cukup bahan kimia atau protein tertentu secara alami. Penyakit semacam ini bisa di atasi dengan obat-obatan yang mengandung protein yang kurang tadi. Obat-obatan ini diproduksi secara sintetis oleh perusahaan farmasi, dan biaya produksinya bisa sangat mahal.
Herron dan rekan-rekannya pun mengurangi biaya tersebut dengan memasukkan gen manusia, yang biasanya menghasilkan protein pada manusia, ke dalam DNA ayam yang berkaitan dengan produksi putih telur ayam.
Tim ini berfokus pada dua protein yang penting bagi sistem kekebalan: satu adalah IFNalpha2a, yang memiliki efek antivirus dan anti-kanker yang kuat, dan yang lainnya adalah makrofag-CSF, yang sedang dikembangkan sebagai terapi untuk merangsang jaringan yang rusak untuk memperbaiki diri.
Tiga telur cukup untuk menghasilkan dosis obat, dan ayam-ayam ini dapat menghasilkan hingga 300 telur per tahun.