Info

Ketahuilah Bos, Ini 5 Penyebab Karyawan Terbaik Berhenti Bekerja

Mereka sebenarnya tidak benar-benar ingin berhenti bekerja, tetapi...

Vika Widiastuti | Dwi Citra Permatasari Sunoto

Ilustrasi ingin berhenti bekerja. (unsplash/@Andrew Neel)
Ilustrasi ingin berhenti bekerja. (unsplash/@Andrew Neel)

Himedik.com - Seorang atasan mungkin akan merasa jengkel, kesal, bingung, kecewa, atau bahkan sedih ketika melihat karyawan-karyawan terbaiknya berhenti bekerja.

Padahal sebenarnya, karyawan tersebut tidak ingin berhenti bekerja melainkan ingin berhenti menjadi bawahan manager mereka. Lalu, apa masalahnya? Dirangkum dari Forbes, berikut 5 penyebab karyawan terbaik keluar dari perusahaan.

1. Dipekerjakan secara berlebihan

Terkadang atasan meminta karyawannya bekerja melebihi batas waktu dan itu membuat mereka merasa seolah-olah dihukum karena kinerjanya yang hebat. Padahal karyawan yang bekerja terlalu banyak itu kontraproduktif.

Penelitian baru dari Stanford menunjukkan bahwa produktivitas per jam menurun tajam ketika minggu kerja melebihi 50 jam, dan produktivitas menurun lebih banyak setelah 55 jam.

2. Tidak dipedulikan atasan

Lebih dari setengah orang yang meninggalkan pekerjaannya karena hubungan mereka dengan bos kurang baik. Mereka berpikir bahwa tidak mungkin bekerja untuk seseorang selama delapan jam atau lebih sehari ketika mereka tidak terlibat secara pribadi dan atasan tidak peduli apa pun selain hasil kinerja karyawannya.

Perusahaan seharusnya memastikan manajer mereka tahu bagaimana menyeimbangkan menjadi profesional dengan menjadi manusia. Seperti merayakan kesuksesan karyawan, berempati dengan mereka yang mengalami masa sulit, dan lain sebagainya.

Ilustrasi kurang semangat kerja. (pixabay)
Ilustrasi tidak dipedulikan atasan. (pixabay)

3. Tidak diberi penghargaan atas kontribusi yang telah diberikan

Sangat mudah untuk meremehkan kekuatan seseorang. Padahal semua orang menyukai pujian, termasuk mereka yang bekerja keras dan memberikan segalanya untuk perusahaan.

Beberapa orang menginginkan kenaikan gaji atau pengakuan publik sebagai bentuk penghargaan atas kontribusinya.

4. Merekrut dan mempromosikan orang yang salah

Karyawan yang baik dan pekerja keras ingin bekerja dengan para profesional yang berpikiran sama. Masalahnya terkadang manajer tidak merekrut orang-orang baik bahkan mempromosikan orang yang salah.

5. Tidak diperbolehkan mengejar impiannya

Banyak atasan yang tidak memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk mengejar passion, meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja mereka. Mereka ingin karyawannya bekerja dalam lingkup itu-itu saja.

Mereka khawatir bahwa produktivitas akan menurun jika membiarkan karyawannya memperluas fokus dan mengejar passion. Padahal sebuah studi menunjukkan bahwa orang-orang yang mampu mengejar impiannya saat bekerja, memberikan euforia pada pikiran yang lima kali lebih produktif daripada keadaan normal.

Itulah penyebab banyak karyawan berhenti bekerja. Kalian yang berhenti bekerja karena alasan di atas, semoga segera dapat pekerjaan lebih baik ya!

Berita Terkait

Berita Terkini