Info

Studi: Banyak Tenaga Medis Abaikan Aturan Kebersihan Tangan

Kenyataannya, tangan bisa menjadi media penyebar kuman dan virus.

Vika Widiastuti | Yuliana Sere

Cuci tangan seharusnya menjadi priorotas di kalangan paramedis. (pinterest)
Cuci tangan seharusnya menjadi priorotas di kalangan paramedis. (pinterest)

Himedik.com - Paramedis memiliki tingkat kepatuhan sangat rendah terhadap standar kebersihan tangan yang dapat menempatkan pasien pada risiko infeksi mematikan, menurut sebuah laporan baru.

Untuk penelitian ini, para peneliti mengamati 77 paramedis di Finlandia, Swedia, Denmark dan Australia ketika mereka menangani 87 pasien, dilaporkan webmd.

Hasilnya menunjukkan kepatuhan paramedis terhadap kebersihan kuku 83 persen, rambut pendek atau diikat ke belakang 99 persen, tidak ada perhiasan yang dipakai 62 persen.

Tetapi banyak yang mengabaikan pedoman Organisasi Kesehatan Dunia ketika berbicara tentang pembersihan dengan sabun dan air atau antiseptik.

Terlalu banyak yang bergantung pada sarung tangan menunjukkan mereka lebih peduli untuk melindungi diri mereka sendiri daripada pasien, kata penulis penelitian.

Cuci tangan dengan sabun dan air hangat. (unsplash)
Kebersihan tangan seharusnya menjadi poin penting yang harus dilakukan. (unsplash)

"Kebersihan tangan adalah tentang mencegah penyebaran mikroba dan dengan demikian melindungi pasien. Sedangkan penggunaan sarung tangan terutama tentang melindungi diri dari cairan tubuh," ungkap pemimpin penulis studi Heidi Storm Vikke, dari University of Southern Denmark di Odense.

Dalam lebih dari 1.300 kasus, kepatuhan secara keseluruhan adalah 15 persen, menurut laporan yang diterbitkan online 28 Januari 2019 di Emergency Medicine Journal.

Paramedis menggunakan sarung tangan pada 54 persen kasus yang direkomendasikan. Mereka mengenakan sarung tangan baru sebelum menyentuh pasien.

Mereka juga sering menggunakan sarung tangan yang sama setelah menyentuh barang yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh pasien, kata penulis penelitian dalam rilis berita jurnal.

Paramedis juga mengenakan sarung tangan ketika tidak ada kebutuhan yang jelas, misalnya tidak ada risiko cairan tubuh.

Para penulis mengatakan temuan mereka menunjukkan perlunya penelitian lebih lanjut mengapa penyedia layanan kesehatan mungkin tidak mengikuti protokol kebersihan tangan.

Berita Terkait

Berita Terkini