Info

Waspada, Perut Buncit Bisa Tingkatkan Risiko Penyakit Ginjal Kronis

Menurut dr Tunggul, lingkar perut ideal bagi lelaki adalah 90 cm.

Vika Widiastuti

ilustrasi perut buncit - (Pixabay/jarmoluk)
ilustrasi perut buncit - (Pixabay/jarmoluk)

Himedik.com - Perut buncit bukan hanya merupakan tanda awal obesitas tetapi meningkatkan risiko penyakit kronis, salah satunya penyakit ginjal kronis (PGK).

Hal itu disampaikan dokter spesialis penyakit dalam Tunggul D. Situmorang, SpPD KGH yang juga menjabat sebagai Korwil DKI Jakarta Perhimpunan Nefrologi Indonesia.

Menurut dr Tunggul, lingkar perut ideal bagi lelaki adalah 90 cm, sementara perempuan kurang dari 70 cm. Ketika lingkar perut membesar alias perut buncit, maka risiko mengidap penyakit gagal ginjal kronik pun meningkat.

"Sebenarnya itu metabolik sindrom karena fat (lemak) deposit di sentral. Tapi bukan berarti orang yang buncit pasti kena serangan jantung atau gagal ginjal. Itu faktor risiko dan menjadi salah satu kriteria," ujar dr Tunggul dalam peringatan Hari Ginjal Sedunia di Jakarta, Rabu (13/3/2019) diberitakan Suara.com.

Dr Tunggul menambahkan, obesitas menjadi risiko dari penyakit gagal ginjal kronik tak lain karena erat kaitannya dengan hipertensi atau tekanan darah tinggi dan diabetes. Seperti diketahui kedua penyakit ini merupakan faktor risiko terbesar dari penyakit gagal ginjal kronik.

Itu sebabnya kata dr Tunggul, mencegah penyakit gagal ginjal kronik sama saja dengan mencegah obesitas, hipertensi dan diabetes. Ketika tiga kondisi ini terkontrol maka penyakit gagal ginjal kronik pun bisa dicegah.

"Kalau kita lihat di Indonesia renal registry itu gagal ginjal paling banyak karena hipertensi dan diabetes. Bahkan 67 persen dari total pasien yang menjalani dialisis disebabkan gula dan hipertensi," imbuh dia.

Itu sebabnya ia selalu menekankan pentingnya mengontrol tekanan darah sebagai langkah pencegahan berbagai penyakit termasuk gagal ginjal. Apalagi biaya cuci darah akibat gagal ginjal menempati urutan ketiga yang menghabiskan anggaran BPJS Kesehatan.

"Kalau kita lihat beban BPJS ada tiga penyakit besar, pertama jantung, kanker, ginjal dialisis. Baik cuci darah maupun sakit jantung itu penyebabnya hipertensi. Jadi, dengan mengontrol tekanan darah kita bisa cegah dialisis. Gerakan peduli hipertensi harus dilakukan seluruh masyarakat dan pembuat keputusan sehingga kita bisa melakukan primary prevention sebelum kena," tandas dia. (Suara.com/Firsta Nodia)

 

Berita Terkait

Berita Terkini