Info

Pramono Edhie Pendonor Sumsum Tulang Belakang Ani Yudhoyono, Ini Risikonya

Beberapa efek samping akan dirasakan Pramono Edhie setelah mendonorkan sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

Pramono Edhie akan merasakan efek samping setelah mendonorkan sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono (instagram/@aniyudhoyono)
Pramono Edhie akan merasakan efek samping setelah mendonorkan sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono (instagram/@aniyudhoyono)

Himedik.com - Mantan KASAD Jenderal (Purn), Pramono Edhie Wibowo, disebut akan menjadi pendonor sumsum tulang belakang untuk istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono, Ani Yudhoyono.

Pramono Edhie adalah adik kandung Ani Yudhoyono yang sedang menjalani perawatan intensif di Singapura karena menderita kanker darah.

Pramono Edhie sebagai calon pendonor sumsum tulang belakang tentu akan merasakan risiko dan efek samping setelah melakukan transplantasi untuk kesembuhan kakaknya, Ani Yudhoyono.

Tetapi, Pramono Edhie telah memenuhi syarat sebagai pendonor sumsum tulang belakang Ani Yudhoyono.

Proses transplantasi sumsum tulang belakang tersebut belum bisa dilakukan dalam waktu dekat. Hal itu karena Pramono Edhie harus melalui sejumlah proses sebagai pendonor dan begitu pula Ani Yudhoyono sebagai penerima donor.

Kecocokan dan proses tranplantasi sumsum tulang belakang dari Pramono Edhie untuk Ani Yudhoyono itu disampaikan oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon, beberapa waktu lalu.

''Adik Ibu Ani pak Jenderal Pramono Edhie Wibowo mantan KASAD yang matching dan ternyata sangat cocok dan memenuhi syarat untuk jadi pendonor ibu Ani. Tapi belum dalam waktu dekat ini akan dilaksanakan donor, ya. Ini persiapan saja kalau memang benar akan terjadi transplan sumsum nantinya,'' jelas Jansen dikutip dari Suara.com.

SBY dan Ani Yudhoyono - (Instagram/@aniyudhoyono)
SBY dan Ani Yudhoyono - (Instagram/@aniyudhoyono)

Selanjutnya, jika Pramono Edhie menjadi pendonor sumsum tulang belakang, dia juga akan merasakan sejumlah efek samping setelah proses transplantasi.

Melansir dari Mayoclinic.org, dampak utama yang dirasakan oleh pendonor sumsum tulang belakang adalah penggunaan dan efek anestasi selama operasi berlangsung.

Setelah operasi, pendonor akan merasa lelah hingga kesulitan berjalan selama beberapa hari. Solusinya, pendonor bisa mengonsumsi pereda nyeri agar bisa beraktivitas seperti semula.

Akan tetapi, pendonor tetap saja harus menunggu beberapa minggu sampai kondisi benar-benar pulih untuk beraktivitas.

Dampak yang dirasakan pendonor setelah transplantasi sumsum tulang belakang juga tergantung dengan anestesi yang digunakan selama operasi. Jenis anestesi umum biasanya cenderung lebih aman.

Pramono Edhi akan menjadi pendonor sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono yang menderita kanker darah di Singapura (instagram/@aniyudhoyono)
Pramono Edhie akan menjadi pendonor sumsum tulang belakang untuk Ani Yudhoyono yang menderita kanker darah di Singapura (instagram/@aniyudhoyono)

Meski begitu, beberapa orang atau pendonor mungkin akan merasakan beberapa efek samping. Melansir dari Healthline.com, beberapa pendonor dengan anestesi umum ada yang merasakan kebingungan, pneumonia, dan serangan jantung.

Hanya saja, efek samping tersebut tidak akan menimbulkan masalah serius setelah transplantasi sumsum tulang belakang.

Sementara itu, efek samping potensial yang biasa dirasakan pendonor dengan anestesi umum antara lain:

  1. Sakit tenggorokan karena tabung pernapasan
  2. Mual ringan dan muntah

Berbeda dengan efek samping pendonor dengan anestesi regional, biasanya akan mengalami sakit kepala dam penurunan tekanan darah sementara. Ada pula yang merasakan beberapa efek samping lainnya, seperti:

  1. Memar di lokasi tertentu
  2. Rasa sakit dan kaku pada sumsum tulang belakang
  3. Pegal atau sakit di bagian punggung
  4. Kaku hingga kesulitan berjalan

Berita Terkait

Berita Terkini