Info

Jelang Bulan Ramadan, Benarkah Puasa Buat Pasien Maag Sembuh?

Puasa kata Prof Ari juga membuat orang lebih stabil kondisi psikologisnya.

Vika Widiastuti

Ilustrasi sakit perut karena menahan kentut. (shutterstock)
Ilustrasi sakit perut karena menahan kentut. (shutterstock)

Himedik.com - Ibadah puasa Ramadan yang sebentar lagi dipercaya bermanfaat untuk kesehatan jika asupan makanan bisa dijaga dengan baik. Salah satunya bagi penderita maag

Disampaikan spesialis penyakit dalam, Divisi Gastroenterologi FKUI-RSCM, Prof. Dr. dr. H. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, FACG pasien dengan maag fungsional biasanya justru mengalami penurunan keluhan ketika menjalani ibadah puasa.

"Justru dengan berpuasa keluhan sakit maagnya berkurang dan merasa lebih sehat pada saat berpuasa," ujar Prof Ari dalam rilis resmi yang diterima Suara.com, Rabu (1/5/2019).

Prof Ari menambahkan, hal ini terjadi karena keluhan sakit maag yang timbul disebabkan oleh ketidak teraturan makan, konsumsi makanan camilan yang berlemak, asam, dan pedas, konsumsi minuman bersoda dan minum kopi, merokok dan juga faktor stres. Sementara saat puasa, pola makan menjadi lebih teratur.

"Selama berpuasa, pasien-pasien ini pasti makan lebih teratur karena hanya dua kali dengan waktu yang lebih kurang sama setiap harinya selama puasa Ramadan,yaitu saat sahur dan berbuka," imbuh dia.

Keteraturan pola makan inilah, kata Prof Ari yang bisa membuat pasien dengan sakit maag tersebut sembuh. Selain menuntut pembatasan kalori, puasa kata Prof Ari juga membuat orang lebih stabil kondisi psikologisnya. Hal ini turut berimplikasi positif pada kondisi kesehatan mental seseorang.

Prof Ari mencontohkan, pasien yang cemas cenderung mengalami peningkatan asam lambung yang pada gilirannya dapat membuat maagnya terganggu.

"Dengan pengendalian diri selama berpuasa diharapkan faktor psikis yang bisa mengganggu fisik tersebut tidak muncul," tandasnya. (Suara.com/Firsta Nodia)

Berita Terkait

Berita Terkini