Info

Seorang Jamaah Meninggal saat Tarawih, Kenali 5 Penyebab Kematian Mendadak

Seorang jamaah di Makassar terjatuh dan dinyatakan meninggal mendadak saat menunaikan ibadah salat tarawih.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

Seorang jamaah meninggal mendadak saat shalat tarawih (Instagram/@makassar_iinfo)
Seorang jamaah meninggal mendadak saat shalat tarawih (Instagram/@makassar_iinfo)

Himedik.com - Hari pertama puasa Ramadan 2019, seorang jamaah di Masjid Alfatih Al Ansyar, Makassar meninggal mendadak saat hendak shalat tarawih kemarin malam, (5/5/2019). Kematian mendadak itu pun membuat banyak orang penasaran.

Berdasarkan informasi yang disebarkan oleh akun @makassar_iinfo di instagram, jamaah tersebut merupakan seorang bapak lansia yang tiba-tiba terjatuh di tengah salat isya berjamaah.

Setelah salat isya selesai, para jamaah yang di berada di sekitarnya dan imam shalat pun langsung menghampirinya yang masih terjatuh.

Awalnya, para jamaah mengira bapak lansia tersebut hanya jatuh pingsan saat shalat berjamaah. Tapi, setelah mendapat pertolongan dan dibawa keluar masjid, dikabarkan bahwa telah meninggal dunia.

Tragedi jamaah terjatuh saat saalat isya dan meninggal dunia itu pun sempat terekam kamera ponsel dari salah seorang jamaah di masjid tersebut. Ia merekam ketika orang-orang di sekitar membantu membangunkan dan menolong bapak lansia yang tiba-tiba terjatuh ketika salat isya sudah selesai.

Seorang lansia meninggal mendadak di tengah shalat tarawih (Instagram/@makassar_iinfo)
Seorang lansia meninggal mendadak di tengah shalat tarawih (Instagram/@makassar_iinfo)

Peristiwa ini pun cukup mencuri simpati warganet yang turut bersedih atas meninggalnya seorang jamaaj secara mendadak. Tapi, membahas tentang kematian mendadak, ini memang bisa saja terjadi kepada siapapun.

Biasanya orang menyangkutkan kematian mendadak dengan riwayat penyakit jantung. Padahal kematian mendadak bisa saja karena faktor lain yang tidak memberikan gejala apapun dan mungkin seseorang sebelumnya dinyatakan sehat.

Melansir dari Journal of Emergency Medical Services (JEMS) menyebutkan ada 5 faktor utama penyebab kematian mendadak.

1. Aritmia

Dalam kasus ini seseorang mungkin memiliki cacat bawaan dalam sistem konduksi atau biasanya berhubungan dengan cedera iskemik akibat infark miokard akut (AMI). Kondisi inilah yang menyebabkan kematian mendadak.

Faktor lainnya yang membuat aritmia ini menjadi sangat ganas hingga kematian mendadak jika seseorang mengonsumsi obat-obatan terlarang atau yang memperburuk gagal jantung.

Ilustrasi serangan jantung - (Shutterstock)
Ilustrasi serangan jantung - (Shutterstock)

2. Infark Miokard Akut (AMI)

Penyebab kematian mendadak lainnya adalah AMI, yakni kondisi di mana plak berkembang dalam arteri yang akhirnya pecah dan menyumbat aliran darah. Kondisi itu membuat oksigen yang mengalir ke jantung berkurang dan menyebabkan kelelahan akibat gejala angina.

Kondisi ini biasanya dirasakan oleh pasien sindrom koroner akut yang akhirnya menyebabkan kematian mendadak. Hal itu karena terjadi kerusakan pada jalur konduksi di dalam jantung dan pembuluh darah yang tidak stabil.

3. Keadaan darurat intrakranial

Salah satu penyebab kematian mendadak ini sering kali diabaikan. Padahal ini artinya ada jaringan lain di dalam tubuh dan kapasitas otak menerima oksigen juga sangat berkurang.

Biasanya kondisi ini hanya memberi gejala seperti sakit kepala ringan dan memburuk seiring berjalanannya waktu sekaligus penurunan status mental diri.

ilustrasi sakit kepala - (Pixabay/Berzin)
ilustrasi sakit kepala - (Pixabay/Berzin)

4. Pulmonary Embolism (PE)

Gejala dari PE yang menyebabkan kematian mendadak juga cukup sulit dikenali, seperti hipotensi, kecemasan dan tegang. Kondisi ini tidak bisa diobati sepenuhnya.

Penderita hanya bisa menjalani sebuah terapi untuk mencegah konsekuensinya seperti gagal jantung dan hipertensi dalam jangka panjang.

5. Aorta

Pecahnya aorta akibat aneurisma atau diseksi bisa menyebabkan kematian mendadak. Pada kondisi ini, biasanya penderita merasakan nyeri dada dan nyeri pinggang.

Hal utama yang perlu diketahui. kondisi ini umumnya terjadi pada pasien lansia demngan hipertensi atau nyeri dada akibat diseksi.

Berita Terkait

Berita Terkini