Info

Hindari Makan Semangka Retak, Bisa Picu Lesi Perut

Jangan pernah lagi konsumsi buah semangka yang sudah retak atau berongga.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Shevinna Putti Anggraeni

Ilustrasi semangka. (Pixabay/ivabalk)
Ilustrasi semangka. (Pixabay/ivabalk)

Himedik.com - Apakah anda pernah terpikirkan makan buah semangka yang retak itu sebenarnya masih aman atau tidak? Ternyata makan semangka retak di bagian dalamnya bisa menyebabkan berbagai risiko penyakit.

Melansir dari nerdheist.com dan Neslex Point, sekarang ini banyak petani yang menggunakan beragam cara dan pupuk khusus untuk membantu pertumbuhan semangka, melon, dan sejenisnya.

Beberapa petani yang menginginkan keuntungan besar mungkin menggunakan akselerator yang dikenal sebagai forchlorfenuron. Tujuannya jelas agar pertumbuhan semangka miliknya berukuran besar.

Menurut EPA Amerika Serikat, forchlorfenuron adalah sitokin yang meningkatkan ukuran dan berat buah. Wang Liangju, profesor dari Sekolah Tinggi Hortikultura di Universitas Pertanian Nanjing, melalui The Associated Press menyatakan bahwa obat itulah yang menyebabkan semangka dan buah sejenisnya yang berkulit tipis mengalami keretakan di bagian dalam.

EPA pun mengklaim bahwa forchlorfenuron yang bersifat sitotoksik bisa menyebabkan masalah kulit dan pernapasan akut.

Jus semangka (Pexels/ Bruno Scramgnon)
Jus semangka (Pexels/ Bruno Scramgnon)

Zat ini memang bukan penyebab utama kanker. Meski begit, bisa mengakibatkan kematian janin dan lesi perut.

Oleh karena itu, para ahli menyarankan untuk tidak mengonsumsi buah semangka dengan kondisi retak karena diyakini telah terpapara zat kimia ini.

Jika tidak, mungkin saja seseorang dengan kekebalan tubuh lemah akan terserang sejumlah penyakit, seperti kelainan pada sistem saraf atau neurologis. Hal lebih parah bisa terjadi jika seseorang tidak tahu semangka itu telah busuk.

Berita Terkait

Berita Terkini