Info

Kamu Harus Tahu! Ini Alasan Pentingnya Menutup Kloset Duduk saat Menyiram

Jika saat menyiram kloset duduk dalam keadaan terbuka, inilah yang akan terjadi.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

kloset duduk (Pexels/pixabay)
kloset duduk (Pexels/pixabay)

Himedik.com - Kebiasaan tidak menutup dudukan kloset dinilai buruk oleh para pakar karena banyak bakteri di dalamnya yang dapat menyebar ke setiap sudut toilet.

Berdasarkan review studi pada 2013 yang diterbitkan oleh American Journal of Infection Control, menyiram kloset dengan tutup terbuka mempunyai risiko.

Kondisi ini disebut dengan 'toilet plume aerosols', yang terjadi selama penyiraman.

Saat menyiram kloset, air yang berputar untuk membersihkan kloset akan bercampur dengan partikel kecil dari kotoran kita, dan menembakkan aerosol ke udara yang berpotensi menular dan akan hidup di toilet selama berjam-jam.

Aerosol merupakan partikel padat yang ada di udara. Pada kasus ini, partikel padat ini berasal dari air kloset.

Ilustrasi membersihkan kloset atau toilet. (Shutterstock)
Ilustrasi membersihkan kloset atau toilet. (Shutterstock)

Mengapa berpotensi menular? Ketika Anda menyiram kloset, sebagian kecil dari tetesan aerosol bisa mengandung mikroba yang berasal dari penyakit menular apa pun yang ada di kloset.

Kotoran manusia dapat mengandung konsentrasi patogen tinggi seperti Shigella, Salmonella dan bahkan norovirus. Patogen ini sebenarnya dapat bertahan hidup di permukaan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan.

Dalam studi yang dilansir rd.com tertulis, 'penelitian menunjukkan bulu toilet ini dapat memainkan peran penting dalam penularan penyakit menular yang patogennya ditumpahkan dalam kotoran.'

Philip Tierno, seorang ahli mikrobiologi di New York University, mengatakan bahwa bulu aerosol dapat mencapai setinggi 4 meter lebih.

"Merupakan ide bagus untuk menurunkan (penutup) kursi, terutama jika kamar mandi digunakan oleh banyak orang," kata Tierno kepada Tech Insider.

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Applied Microbiology pada 1975 menemukan apa pun yang Anda masukkan ke toilet dapat bertahan lama bahkan setelah menyiramnya.

Selain di dalam kloset yang mengandung bakteri dan virus yang berpotensi menular, para peneliti menemukan kloset menyebarkan mikroba di bagian yang cukup jauh. Seperti di lantai, wastafel, bahkan hingga sikat gigi.

Berita Terkait

Berita Terkini