Himedik.com - Selama ini, orang mengetahui bahwa setidaknya harus minum air 2 liter per hari untuk memenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh. Lalu apakah hal tersebut sepenuhnya benar?
Para ahli dilansir dari Asia One mengungkapkan bahwa takaran tersebut tidak sepenuhnya benar. Karena kebutuhan cairan individu berbeda dan 2 liter itu tidak hanya dihitung dari air minum harian.
Baca Juga
Siapa Bilang Pasien Diabetes Tak Boleh Makan Telur? Begini Fakta Sebenarnya
Waduh, Wanita Ini Klaim Dokter Telah Tinggalkan Benda Logam di Tubuhnya
Pria Ini Meninggal Setelah Minum Air Dingin Seusai Olahraga, Apa Sebabnya?
Kebanyakan Kafein pada Ibu Hamil Berisiko Buruk untuk Hati Si Kecil
Makan Terakhir Jam 2 Siang untuk Turunkan Berat Badan, Bisa Tidak?
"Kebutuhan cairan setiap individu bervariasi berdasarkan usia, jenis kelamin, tingkat aktivitas dan tempat tinggal," kata Jessica Fishman Levinson, pendiri konseling nutrisi Nutritioulicious dikutip dari Asia One.
Karena, asupan cairan setiap individu juga tergantung pada aktivitas hariannya. Secara umum, The Institute of Medicine merekomendasikan wanita lebih baik minum 2,7 liter air per hari.
Tetapi, 2 liter cairan itu tidak hanya berasal dari air minum saja. Makanan yang Anda konsumsi pun bisa saja mengandung cairan yang bisa dihitung dalam 2 liter tersebut.
"Tubuh Anda juga menyerap cairan dari sayur dan buah-buahan, tidak hanya dari air minum," katanya.
Di sisi lain, minuman dan makanan tertentu juga bisa membuat tubuh kita kehilangan banyak air seperti alkohol dan asparagus.
Anda bisa mengukur tingkat dehidrasi atau tubuh kekurangan cairan dari warna urine. Warna urine yang jernih dan tidak berbau tentu menandakan cairan tubuh Anda sudah tercukupi.