Info

Waduh, Duduk 9,5 Jam per Hari Tingkatkan Risiko Kematian Dini, Kok Bisa?

Aktivitas fisik dan waktu duduk dikaitkan dengan risiko kematian, ini penjelasannya menurut studi!

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Ilustrasi duduk terlalu lama. (pixabay/rawpixel)
Ilustrasi duduk terlalu lama. (pixabay/rawpixel)

Himedik.com - Terlalu lama duduk tak baik untuk kesehatan, apalagi ditambah kebiasaan yang jarang bergerak

Percaya tidak percaya, menurut sebuah studi yang diterbitkan di jurnal medis BMJ, duduk terlalu lama hingga 9,5 jam atau lebih setiap harinya berkaitan dengan peningkatan risiko kematian dini.

Penelitian ini dipimpin oleh Profesor Ulf Ukelund dari Norwegian School of Sports Sciences di Oslo, Norwegia.

Para peneliti menganalisis studi yang menilai bagaimana aktivitas fisik dan waktu duduk dikaitkan dengan risiko kematian.

Menggunakan akselerometer, perangkat yang dapat dipakai yang melacak volume dan intensitas aktivitas, untuk mengukur aktivitas total, tingkat intensitas dipisahkan ke dalam kategori ringan, sedang dan kuat.

Cara usir kantuk saat bekerja (Shutterstock)
Ilustrasi terlalu lama duduk (Shutterstock)

Memasak atau mencuci piring adalah contoh kegiatan dari aktivitas ringan, jalan cepat atau memotong rumput dianggap intensitas sedang, dan jogging atau membawa beban berat dinilai sebagai contoh intensitas yang kuat.

Hasilnya, mereka yang tidak aktif memiliki risiko peningkatan lima kali lebih tinggi, menurut peneliti yang dilansir dari CNN Internasional.

Penelitian ini dilakukan di Amerika Serikat dan Eropa Barat pada 36.383 orang dewasa yang berusia setidaknya 40 tahun dengan usia rata-rata 62 tahun. Peserta dilacak lebih dari rata-rata 5,8 tahun.

Namun, temuan dalam penelitian ini mungkin tidak berlaku untuk populasi lain dan orang yang lebih muda. Meski begitu, tubuh yang aktif tetap diperlukan.

Setidaknya buat tubuh bergerak selama 150 menit untuk intensitas sedang atau 75 menit aktivitas fisik yang kuat setiap minggu. Ini adalah pedoman yang direkomendasikan oleh National Institute of Health.

"Duduk lebih sedikit dan bergerak lebih sering," pesan peneliti dalam studi ini.

Berita Terkait

Berita Terkini