Info

Waspada, Virus Langka yang Ditularkan Nyamuk Ini Sebabkan Kerusakan Otak!

Nyamuk ini membawa virus Triple E yang dapat menyebabkan kejang-kejang hingga kerusakan otak.

Vika Widiastuti | Rosiana Chozanah

Nyamuk. (Pixabay/FotoshopTofs)
Nyamuk. (Pixabay/FotoshopTofs)

Himedik.com - Kasus seorang remaja 14 tahun asal Michigan menjadi sorotan setelah ia terkena penyakit dari virus langka yang ditularkan nyamuk. Dan parahnya, ini mulai menyebar di Amerika Serikat.

Gadis 14 tahun tersebut harus terpasang ke ventilator setelah tertular virus eastern equine encephlalitis atau EEE (Triple E).

Triple E adalah virus langka namun mengancam jiwa. Ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen pada manusia serta mengakibatkan kejang, gangguan mental, dan bahkan perubahan kepribadian pada orang yang dinyatakan selamat dari penyakit.

Melansir INSIDER, virus ini sering ditemukan di Amerika Serikat bagian timur laut, di daerah berawa. Ditemukan juga di Florida, Mississippi, Lousiana, Alabama dan Texas di saat musim dingin.

Sayangnya, tidak ada obat untuk penyakit dari virus yang ditularkan oleh nyamuk ini.

Menurut laporan Pusat Pengendalian dan pencegahan Penyakit (CDC), hanya sekitar lima hingga 10 kasus Triple E pada manusia setiap tahun. Tapi sekitar 30% dari kasus ini berakhir fatal.

Ilustrasi nyamuk. (Pixabay/Skeeze)
Ilustrasi nyamuk pembawa virus Triple E (Pixabay/Skeeze)

Sedangkan orang-orang yang selamat justru mengalami kerusakan otak permanen.

Setelah ditularkan melalui gigitan nyamuk, virus dapat menyebabkan peradangan otak (ensefalitis), yang membuatnya sangat berbahaya dan berpotensi fatal.

Menurut CDC, gejala dari penularan penyakit ini termasuk sakit kepala, demam tinggi, kedinginan, dan muntah pada empat hingga 10 hari sesudahnya.

Penderita akan tahu itu bukan sesuatu seperti flu karena tiba-tiba berkembang menjadi gejala yang lebih serius seperti disorientasi dan kejang-kejang.

Cara mendiagnosisnya adalah dengan tes darah atau mengambil sampel cairan tulang belakang.

Jika infeksi tidak mencapai otak, penderita dapat pulih sepenuhnya dalam beberapa minggu.

Berita Terkait

Berita Terkini