Info

Apakah Kacamata Anti Radiasi Benar-Benar Berguna? Ini Faktanya

Jumlah radiasi yang berasal dari komputer tidak pernah terbukti menyebabkan penyakit mata.

Rima Sekarani Imamun Nissa | Rosiana Chozanah

Ilustrasi pakai kacamata (Pixabay/Free-Photos)
Ilustrasi pakai kacamata (Pixabay/Free-Photos)

Himedik.com - Para produsen kacamata anti radiasi mengklaim paparan cahaya biru berlebih dapat menyebabkan sejumlah masalah pada mata. Inilah mengapa banyak orang yang memilih menggunakan kacamata meski memiliki mata sehat.

Masalah dugaan yang terkait dengan paparan cahaya biru mulai dari mata kering, ketegangan mata, hingga degenerasi makula. Kondisi ini bisa menyebabkan seseorang kehilangan sebagian atau seluruh penglihatannya.

"Orang-orang khawatir semua itu mungkin berbahaya bagi mata, tapi tidak ada bukti bahwa cahaya biru dapat menyebabkan kerusakan mata yang tak bisa disembuhkan," jelas Rahul Khunara, MD, Clinical Associate Professor of Ophthalmology di University of California, San Francisco.

Ada bukti beberapa jenis paparan cahaya dapat menyebabkan kerusakan mata dalam kondisi tertentu. Contohnya, terlalu banyak terpapar sinar UV dari matahari meningkatkan risiko penyakit mata, termasuk katarak dan kanker mata.

Di sisi lain, melansir American Academy of Ophthalmology, jumlah radiasi yang berasal dari komputer tidak pernah terbukti menyebabkan penyakit mata. 

Ilustrasi bekerja sambil berdiri. [Shutterstock]
Ilustrasi bekerja sambil berdiri. [Shutterstock]

Hal ini dibuktikan oleh penelitian yang dirangkum The Radiation Protection Program di Massachusetts Institute of Technology.

"Tidak ada data yang menunjukkan risiko kesehatan dari paparan medan elektromagnetik yang terkait dengan penggunaan monitor (layar)," tulis penelitian itu.

Memang benar kalau menatap layar dapat menyebabkan ketegangan mata dan penurunan kedipan yang menyebabkan mata kering. Namun, efek ini disebabkan oleh penggunaannya, bukan oleh apapun dari layar itu sendiri.

Banyak gejala mata yang disebabkan oleh penggunaan komputer hanya bertahan sementara dan akan berkurang setelah pengguna berhenti menggunakannya.

Walau begitu, pakar merekomendasikan agar setiap orang mendapatkan pemeriksaan awal. Pemeriksaan ini sangat penting dan bisa mendiagnosis penyakit mata potensial pada tahap awal.

Berita Terkait

Berita Terkini