Info

Pencinta Kopi Mungkin Memiliki Usus Lebih Sehat, Ini Penjelasannya

Penelitian baru ini menyoroti hubungan antara kopi dan kesehatan mikrobiota usus.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi bubuk kopi (Pixabay/eliasfalla)
Ilustrasi bubuk kopi (Pixabay/eliasfalla)

Himedik.com - Sebuah penelitian baru menunjukkan pencinta kopi memiliki komposisi bakteri yang lebih sehat di dalam usus mereka.

Penelitian baru ini menyoroti mekanisme di balik efek kopi dengan melihat hubungan antara kopi dan kesehatan mikrobiota usus.

Li Jiao dari Baylor College of Medicine di Houston, Texas, sekaligus penulis penelitian ini menganalisa 34 peserta yang telah melakukan pemeriksaan kolonoskopi dan endoskopi untuk memastikan kesehatan usus mereka.

Hasilnya, konsumen berkafein tinggi memiliki tingkat yang tinggi dalam genera bakteri Faecalibacterium dan Roseburia. Mereka juga rendah dalam tingkat bakteri Erysipelatoclostridium, genus bakteri yang berpotensi membahayakan.

Tim peneliti menemukan asosiasi ini terlepas dari usia peserta atau kualitas pola makan mereka, lapor Medical News Today.

Ternyata minum kopi tiap pagi bisa turunkan berat badan (shutterstock)
Ilustrasi perempuan minum kopi (shutterstock)

Meskipun merupakan bagian dari usus sehat yang normal, kadar Erysipelatoclostridium ramosum (E. ramosum) yang berlebihan mungkin berbahaya.

Penelitian sebelumnya pada manusia mengaitkan E.ramosum dengan sindrom metabolik.

Sedangkan penelitian pada hewan menemukan hubungan antara 'peningkatan glukosa pada usus kecil dan transporter lemak', yang meningkatkan obesitas disebabkan oleh pola makan.

Tidak hanya ketiga bakteri di atas, peneliti juga menemukan bakteri lainnya. Seperti Odoribacter , Dialister , Fusicatenibactor , Alistipes , Blautia , dan berbagai strain Lachnospiraceae.

Jadi, konsumsi tinggi kafein berkaitan dengan peningkatan mikrobiota mukosa dan bakteri inti-inflamasi, seperti Faecalibacterium dan Roseburia.

Selain itu, membuat bakteri Erysipelatoclostridium ke tingkat yang lebih rendah karena berpotensi membahayakan .

Berita Terkait

Berita Terkini