Info

Antara Face Shield dan Masker Kain, Mana yang Lebih Melindungi?

Masker atau face shiled akan melindungi 100 persen dari Covid-19, namun mana yang lebih baik?

Yasinta Rahmawati | Fita Nofiana

Pelindung wajah buatan CIMEDs Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Selasa (24/3/2020).
Sebagai ilustrasi
Pelindung wajah buatan CIMEDs Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada, Selasa (24/3/2020). Sebagai ilustrasi

Himedik.com - Baik masker kain maupun face shield keduanya bisa meminimalisir transmisi air liur terkait penularan virus corona. Lalu mana yang lebih baik menurut ahli?

Dilansir dari The Citizen, Dr. Angelique Coetzee, ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA) mengatakan dia akan merekomendasikan face shield karena virus akan mengalami kesulitan menular dari bagian bawah masker.

Meskipun begitu ia menekankan, bahwa tidak ada masker atau face shiled yang akan melindungi 100 persen dari Covid-19.

"Masker atau face shiled hanya menurunkan risiko penularan. Tapi mengenakan face shiled plastik akan mengurangi potensi Anda menyentuh wajah” kata Coetzee.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di Journal of American Medical Association, pakar Universitas Iowa Dr. Eli Perencevich dari departemen kedokteran juga menganjurkan penggunaan face shield.

"Penggunaan masker kain memberikan filtrasi partikel aerosol seukuran virus, tetapi Perencevich mengatakan face shiled dapat memberikan efek yang lebih baik," kata Perencevich.

"Agar efektif mengendalikan penyebaran virus, gunakan face shield yang menutup hingga ke bawah dagu, menutupi telinga, dan tidak boleh ada celah antara dahi, dan topi face shield," tambahnya.

Selain itu, face shield dapat digunakan kembali dengan membersihkannya pakai sabun dan air atau disinfektan biasa.

Face shield juga dianggap lebih nyaman dipakai daripada masker dan membuat orang tidak mudah menyentuh wajah mereka sendiri.

Ilustrasi anak memakai masker. (Pixabay)
Ilustrasi anak memakai masker. (Pixabay)

Menurut tim Iowa, studi skala besar belum dilakukan tetapi dalam studi simulasi, face shield terbukti mengurangi paparan virus langsung sebesar 96 persen.

Ketika studi ini diulang pada jarak fisik 1,8 meter, face shield mengurangi virus yang dihirup sebesar 92%.

Perencevich mengakui bahwa belum ada penelitian yang dilakukan untuk melihat seberapa baik face shield membantu mencegah partikel virus. Tetapi mereka menekankan bahwa face shield hanya  upaya pengendalian infeksi.

"Tidak akan pernah ada intervensi apapun bahkan vaksin, yang dapat menjamin keefektifan 100 persen terhadap virus corona," kata para peneliti.

Tujuan dari masker atau face shield adalah untuk membantu mengurangi penularan Covid-19 dengan bertindak membendung tetesan pernapasan yang berasal dari hidung dan mulut.

Berita Terkait

Berita Terkini