Info

Dinilai Lebih Efektif, Jepang Mulai Tes Virus Corona Covid-19 dari Air Liur

Metode ini juga telah dilakukan oleh beberapa negara untuk mendeteksi infeksi virus corona.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Ilustrasi rapid test corona Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi rapid test corona Covid-19. (Shutterstock)

Himedik.com - Kementerian kesehatan Jepang mengizinkan penggunaan air liur sebagai sampel tes PCR untuk tes virus corona, di samping metode pengujian yang saat ini masih dilakukan, yaitu tes swab.

Sebuah studi pelayanan menunjukkan jika seorang pasien diuji dalam waktu 9 hari setelah menunjukkan gejala, hasilnya sebagian besar sama dengan yang diperoleh saat menggunakan metode tes yang ada.

Oleh karenanya, tes air liur akan diizinkan bagi pasien yang telah menunjukkan gejala dalam waktu 9 hari.

Dilansir NHK News, metode baru yang diyakini lebih mudah dan aman, diharapkan memungkinkan layanan kesehatan melakukan lebih banyak tes untuk masyarakat.

Menteri Kesehatan Jepang Kato Katsunobu mengatakan ia yakin tes menggunakan air liur akan sangat mengurangi beban pada pasien dan tenaga medis.

Pada April 2020 lalu, Sekolah Kesehatan Masyarakat Yale, Connecticut, melakukan penelitian yang menunjukkan pengujian dengan sampel air liur lebih disukai daripada tes swab.

Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)
Ilustrasi masker dan virus corona. (Pixabay)

Penelitian yang dilakukan terhadap 44 pasien dan 98 petugas kesehatan di Rumah Sakit Yale New Heaven menemukan tes ini memberikan sensivitas dan konsistensi deteksi lebih besar, daripada sampel dengan pendekatan nasofaring (NP).

Studi ini juga menyimpulkan ada sedikit variabilitas dalam hasil pengumpulan sampel air liur.

"Secara keseluruhan, temuan kami menunjukkan air liur adalah altenatif yang layak dan lebih sensitif dari swab nasofaring dan memungkinkan pengumpulan sampel yang dilakukan sendiri di rumah untuk pengujian SARS-CoV-2 skala besar," tutur penulis utama Anne Wyllie, peneliti di Sekolah Kesehatan Masyarakat Yale.

Peneliti juga melaporkan pendekatan tes air liur dapat mendeteksi virus corona pada dua perawat tanpa gejala yang sebelumnya dites negatif dalam tes swab NP.

Berdasarkan laporan Yale News, peneliti mengatakan kemungkinan pengujian dengan air liur kemungkinan sangat berguna karena keakuratannya dalam mengidentifikasi infeksi SARS-CoV-2 ringan yang tidak terdeteksi dengan metode lain.

Berita Terkait

Berita Terkini