Info

Ada Penyebaran Tanpa Gejala dan Pra-Gejala Covid-19, Apa Bedanya?

Studi menunjukkan penyebaran pra-gejala lebih umum daripada penyebaran tanpa gejala.

Yasinta Rahmawati | Rosiana Chozanah

Batuk. (shutterstock)
Batuk. (shutterstock)

Himedik.com - Wabah virus corona yang merebak sejak Desember 2019 di China, hingga saat ini masih menimbulkan banyak pertanyaan. Bahkan, penyebarannya pun tidak dapat diprediksi dan sulit dikendalikan.

Satu keanehan lainnya adalah betapa mudahnya orang bisa terinfeksi oleh orang tanpa gejala. Tetapi ada perbedaan antara penyebaran asimptomatik dan pre-simptomatik (pra-gejala).

Dilansir dari CNN Internasional, penyebaran tanpa gejala adalah penularan virus oleh orang yang tidak memiliki gejala dan tidak akan pernah mengalami gejala dari infeksi mereka. Tetapi mereka yang terinfeksi masih bisa menularkan virus ke orang lain.

Sedangkan penyebaran pra-gejala adalah penularan virus oleh orang-orang yang tidak terlihat merasa sakit, tetapi pada akhirnya akan mengalami gejala.

Gejala Flu dan Pilek. (Shutterstock)
Gejala Covid-19 (Shutterstock)

Bagaimana cara mengetahui mana orang tanpa gejala dan pra-gejala?

Studi menunjukkan penyebaran pra-gejala lebih umum daripada penyebaran tanpa gejala.

"Penelusuran kontak terperinci dari Taiwan serta rantai penularan Eropa pertama di Jerman menunjukkan bahwa asimptomatik sejati jarang menular," kata Babak Javid, peneliti di Fakultas Kedokteran Universitas Tsinghua di Beijing dan konsultan penyakit menular di Cambridge University Hospitals.

"Namun, studi-studi itu telah menemukan penularan beberapa gejala dapat terjadi, dan khususnya, dalam studi Jerman, mereka menemukan penularan sering tampak terjadi sebelum atau pada hari gejala pertama kali muncul," sambungnya.

Bagaimana orang tanpa gejala menularkan virus corona?

"Ketika Anda berbicara, terkadang Anda akan mengeluarkan ludah sedikit," jelas Anne Rimoin, seorang profesor epidemiologi di School of Public Health UCLA.

"Anda akan menggosok hidung, menyentuh mulut, menggosok mata dan kemudian Anda akan menyentuh permukaan lain, lalu Anda akan menyebarkan virus apabila Anda terinfeksi dan mengeluarkannya (melalui droplet)," lanjutnya.

Berita Terkait

Berita Terkini